Analisis menunjukkan Rusia mungkin berada pada tahap awal serangan baru di Ukraina. Di lapangan, pasukan Moskow telah mengintensifkan serangan mereka di sepanjang sebagian besar garis depan.
Mereka telah memperoleh sedikit keuntungan teritorial selama beberapa minggu terakhir. Dengan merebut wilayah baru atau merebut kembali wilayah yang dibebaskan Ukraina selama serangan balasan tahun lalu.
Sementara itu, pasukan Ukraina telah beralih ke pertahanan aktif. Dan ini diakui komandan pasukan darat negara itu Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi.
Apakah ini berarti upaya Ukraina untuk melawan dan akhirnya mengalahkan agresi Rusia berada dalam bahaya serius jika serangan dimulai? Hal ini akan bergantung pada penilaian terhadap kemampuan dan kemauan politik Rusia dan Ukraina. Mengenai hal terakhir, tidak ada pihak yang menunjukkan tanda-tanda akan mundur.
Presiden Rusia Vladimir Putin dengan tegas menyatakan dia tidak bersedia melakukan negosiasi apa pun dengan Ukraina. Sebaliknya, ia mengisyaratkan akan memberi pukulan yang sangat serius terhadap status kenegaraan Ukraina sebagai akibat perang. Hal itu disampaikan Putin pada sebuah forum dengan para pemimpin pemerintah daerah pada 16 Januari 2024.
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak meragukan tekadnya untuk terus berjuang demi pembebasan penuh seluruh wilayah Ukraina yang saat ini diduduki Rusia. Hal itu ditegaskan ketika berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos baru-baru ini.
Namun apakah Rusia dan Ukraina memiliki kemampuan militer yang mampu menandingi retorika para pemimpin mereka?
Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut: