Jerman dan Perancis memimpin koalisi pertahanan udara berbasis darat baru. Kelompok yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan Ukraina dalam bertahan melawan ancaman rudal dan drone Rusia.
Koalisi beranggotakan 20 negara ini diumumkan pada Rabu 22 November 2023. Ini sebagai bagian dari pertemuan ke-17 Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina. Sebuah organisasi yang terdiri dari sekitar 50 negara yang berkumpul untuk memberikan apa yang dibutuhkan Kyiv untuk terus berperang melawan Rusia.
Jika digabungkan, anggota kelompok kontak ini telah memberikan bantuan keamanan lebih dari US$80 miliar atau sekitar Rp1.250 triliun (kurs Rp15.500) kepada Ukraina sejak awal tahun 2022.
Rincian mengenai koalisi termasuk apa saja yang akan disediakan, cara kerjanya, dan siapa saja yang ambil bagian masih terbatas.
Setelah pertemuan tersebut, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov memuji Jerman karena memberikan komitmen bantuan baru senilai US$1,4 miliar. Bantuan mencakup sistem pertahanan udara tambahan IRIS-T dengan pencegat, dan satu sistem pertahanan udara Patriot tambahan. Selain itu juga sekitar 20.000 peluru artileri 155mm dan 8.000 ranjau anti-tank. Senjata-senjata itu akan dikirim pada pertengahan Desember mendatang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato hariannya mengucapkan terima kasih kepada koalisi baru. “Upaya ini memungkinkan kota dan desa Ukraina menjadi lebih terlindungi dari serangan Rusia,” katanya.
Untuk selengkapnya simak tayangan berikut: