Israel menunda invasi daratnya ke Gaza. Keputusan ini diambil atas permintaan Amerika.
Washington telah mendesak Tel Aviv menunda serangan lebih karena kepentingannya sendiri. Bukan atas pertimbangan kemanusiaan. Amerika membutuhkan waktu untuk memperkuat pasukannya di kawasan itu sebelum Israel benar-benar melakukan serangan.
Pentagon, seperti yang kami laporkan sebelumnya sedang memperkuat sistem pertahanan udara mereka di kawasan Timur Tengah. Salah satunya dengan mengerahkan satu baterai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan beberapa baterai Patriot. Sistem ini dipandang penting untuk mengantisipasi kemungkinan serangan Iran dan proksinya ke Israel.
Proses pemasangan sistem tambahan ini tentu saja membutuhkan waktu. Untuk itu Amerika meminta Israel menunda terlebih dahulu serangannya sampai mereka benar-benar siap.
Sejumlah pejabat Amerika mengatakan Israel juga mempertimbangkan dalam perencanaannya untuk memasok bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza. Serta upaya diplomatik untuk membebaskan lebih banyak sandera yang ditahan oleh Hamas. Namun kekhawatiran terbesarnya adalah melindungi pasukan Amerika.
Setidaknya telah terjadi 13 serangan terhadap pasukan Amerika di Irak dan Suriah. Serangan menggunakan drone dan rudal yang mengakibatkan kematian satu kontraktor Amerika dan hancurnya sebuah drone Amerika. Setidaknya dua lusin tentara terluka di Suriah dan 10 lainnya di Irak.
Amerika juga terus menumpuk kekuatanya di Timur Tengah. Angkatan Udara Amerika mengumumkan kedatangan F-16C di wilayah tanggung jawab Komando Central (CENTCOM). Kedatangan Fighting Falcon ini memperkuat postur Amerika di tengah ketegangan yang semakin tinggi.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: