Amerika sepertinya merasa tekanan di seluruh Timur Tengah terus meningkat. Ini mendorong Pentagon mengerahkan payung udara terkuat mereka ke daerah tersebut.
Ketika baku tembak melintasi perbatasan Lebanon dengan kecepatan yang semakin meningkat dan setelah USS Carney menepis serangan rudal dan drone berskala relatif besar yang berasal dari proksi Iran di Yaman, serta sejumlah serangan drone dan roket terhadap pangkalan-pangkalan dengan personel AS di Yaman. Irak dan Suriah, kemungkinan bahwa operasi Gaza dapat memicu konflik yang lebih luas sangat jelas terlihat. Akibatnya,
Amerika telah mengerahkan sistem Patriot tambahan dan Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) ke Timur Tengah. Keputusan untuk mengirimkan aset-aset ini, terutama baterai THAAD, tentu saja merupakan pertanda buruk. Karena bagaimanapun ini menggambarkan situasi di kawasan rapuuh itu semakin berbahaya. Amerika jelas khawatir Iran akan turun gelanggang dengan melemparkan rudal-rudal mereka ke Israel.
Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin mengatakan menyusul diskusi dengan Presiden Biden dia telah mengarahkan serangkaian langkah tambahan untuk lebih memperkuat postur pertahanan Amerika di kawasan itu.
Langkah pertama adalah mengalihkan pergerakan Kelompok tempur kapal induk USS Dwight D. Eisenhower ke wilayah tanggung jawab Komando Pusat. Kekuatan ini merupakan tambahan dari kelompok tempur Kapal Induk USS Gerald R. Ford yang saat ini beroperasi di Laut Mediterania Timur.
Hal ini akan semakin meningkatkan postur kekuatan kita dan memperkuat kemampuan dan kemampuan kita untuk merespons berbagai kemungkinan.
Austuin juga mengatakan telah mengaktifkan penempatan THAAD serta Patriot tambahan ke lokasi-lokasi di seluruh wilayah. Ini untuk meningkatkan perlindungan bagi pasukan Amerika.
Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut: