Kunjungan Volodymyr Zelensky ke Amerika tidak bisa dipandang sebagai sesuatu yang biasa, Ini akan secara simbolis meningkatkan peran Amerika sebagai gudang senjata dalam perang sengit di Ukraina dan bisa jadi mengirimkan teguran publik yang mengejutkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak invasi Rusia adalah ke Amerika Serikat juga akan menyoroti peran bersejarah Presiden Joe Biden dalam menghidupkan kembali aliansi Barat yang menahan Uni Soviet. Dan sekarang melawan ekspansionisme baru Moskow.
Kedatangan Zelensky akan menarik kenangan dari kedatangan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill di Washington, 81 tahun lalu. Beberapa hari setelah serangan Jepang di Pearl Harbor. Kunjungan itu mengokohkan aliansi yang akan memenangkan Perang Dunia II dan membangun dunia pascaperang.
Zelensky kerap membandingkan perlawanan bangsanya terhadap Rusia dengan pembangkangan tunggal Inggris terhadap Nazi pada hari-hari sebelum Amerika memasuki Perang Dunia II. Dan kedatangannya di ibu kota Amerika akan mempertajam kesejajaran dengan pertemuan Churchill dan Presiden Franklin Roosevelt.
Zelensky disebut melakukan perjalanan ke Amerika pada Selasa malam dan di atas segalanya akan menjadi tanda yang jelas dari dukungan Amerika dan Barat untuk pertempuran Ukraina melawan Putin.
Perang telah dibingkai Biden sebagai perjuangan global antara demokrasi dan totalitarianism. Sesuatu yang telah dia tempatkan sebagai pusat kebijakan luar negerinya.
Dalam kunjungannya Zelensky tentu saja siap mengumpulkan bantuan militer Amerika secara besar-besaran.
Dalam pertemuan tersebut Biden mengumumkan tambahan US$1,8 miliar atau sekitar Rp 28 triliun bantuan keamanan ke Ukraina. Sistem rudal Patriot masuk dalam daftar bantuan kali ini.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: