Pasukan Rusia pertama telah tiba di Belarusia sebagai bagian dari pengelompokan pasukan regional. Presiden Alexander Lukashenko sebelumnya mengatakan pasukannya akan dikerahkan dengan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina. Dia menyebut langkah ini diambil untuk menghadapi ancaan dari Ukraina dan Barat.
Presiden Lukashenko adalah sekutu kuat Presiden Putin dan orang-orang tersebut telah melakukan beberapa pertemuan tatap muka sejak perang dimulai.
Pada awal invasi pasukan Rusia telah menggunakan wilayah Belarusia untuk menggerakkan pasukannya guna mengepung Ibukota Kyiv. Dan kini muncul dugaan bahwa pengelompokan pasukan bersama ini sebagai tandan Rusia akan kembali melakukan serangan dari wilayah tersebut.
Bukan itu saja ada kekhawatiran bahwa kali ini pasukan Belarusia akan terlibat langsung dalam serangan.
Bahkan surat kabar Belarusia Nasha Niva melaporkan Presiden Alexander Lukashenko telah memutuskan untuk melakukan mobilisasi rahasia.
Mengutip sumber anonim, outlet tersebut melaporkan bahwa presiden berencana untuk menyamarkan rancangan kampanye sebagai pemeriksaan kemampuan tempur. Dan tahap pertama operasi hanya akan mempengaruhi penduduk pedesaan.
Seorang perwira dari Angkatan Bersenjata Belarusia mengatakan kepada surat kabar itu bahwa jika kurang dari 2.000 orang direkrut, itu akan menunjukkan tujuan kampanye adalah untuk memperbaiki unit guna misi tempur yang sempit seperti operasi artileri. Tetapi jika jumlah wajib militer melebihi 5.000 maka ini saatnya untuk membunyikan alarm.
Tetapi sejauh ini tidak jelas persis seperti apa pengelompokanmiliter yang dimaksud Lukashenko. Pernyataannya pada 10 Oktober menyebutkan bahwa basisnya adalah angkatan bersenjata Belarusia. Sementara lebih dari 1.000 tentara Rusia diharapkan untuk bergabung dengan unit militer di negara tersebut,
Tujuan sebenarnya dari pengelompokan ini sendiri masih sulit untuk diketahui. Tetapi setidaknya ada empat skenario yang mungkin tersirat dari kata-kata Lukashenko.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: