Ketidakpedulian dunia terhadap prospek bencana nuklir, hari ini, sejujurnya gila.
Selama beberapa bulan terakhir para ahli Barat telah meremehkan kemungkinan bahwa perang Ukraina akan menyebabkan eskalasi nuklir antara Rusia dan Barat.
Sejak Putin pertama kali menempatkan persenjataan nuklir Rusia dalam keadaan siaga pada bulan Februari, banyak ahli berpendapat dia hanya menggertak dalam upaya untuk membuat musuh-musuhnya kehilangan keseimbangan.
Namun ancaman terbaru Putin untuk menggunakan senjata semacam itu yang disampaikan dalam pidato Rabu pagi tidak boleh dianggap enteng. Terlepas dari motivasi atau niatnya.
Dia mengatakan pejabat Barat telah mengancam Rusia dengan senjata nuklir. Tuduhan yang dibantah Presiden Amerika Joe Biden selama pidatonya di Majelis Umum PBB beberapa jam kemudian.
Putin juga mengumumkan mobilisasi parsial dan dukungannya untuk referendum mendatang di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia. Langkah yang dapat membuka jalan bagi aneksasi daerah-daerah itu oleh Moskow.
Barat menganggap tidak relevan ancaman nuklir Putin. Namun setiap kesempatan dia bisa menembakkan nuklirnya harus ditanggapi dengan serius, terlepas dari seberapa jauh kemungkinannya.
Faktanya Barat sejauh ini menghindari penerapan zona larangan terbang di atas Ukraina atau mentransfer rudal jarak jauh dan senjata lain yang dapat mengancam wilayah Rusia. Semua ini karena mereka khawatir akan pembalasan Kremlin terhadap Eropa.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: