Filipina telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya sedang dalam proses membatalkan kontrak pembelian helikopter angkut buatan Rusia.
Manila beralasan keputusan ini diambil karena perubahan prioritas yang disebabkan oleh peristiwa dunia.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Filipina Arsenio Andolong mengatakan pemerintah saat ini sedang meresmikan pemutusan kontrak dengan Sovtechnoexport Rusia untuk 16 helikopter Mi-17.
Andolong juga menambahkan pihaknya uga bersiap untuk memulai dialog diplomatik dengan Rusia mengenai hal-hal yang timbul dari pembatalan proyek.
Filipina akan berusaha mendapatkan lagi uang muka senilai US$ 48,2 juta yang telah dibayarkan pada bulan Januari 2022.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana sebelumnya mengatakan pemerintah membatalkan kesepakatan senilai US$322,3 juta karena kekhawatiran atas potensi sanksi Amerika.
Dia juga mengatakan keputusan itu disetujui oleh Presiden Rodrigo Duterte, yang pemerintahannya telah menandatangani kontrak untuk helikopter pada November 2021.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: