Penilaian militer dan intelijen Amerika yang diperbarui dan diberikan kepada anggota parlemen dan mitra Eropa selama beberapa hari terakhir menjadi penilaian paling suram tentang situasi keamanan yang memburuk di Ukraina.
Penilaian itu menyebutkan Rusia dapat merebut Kyiv dalam beberapa hari dan menyebabkan 50.000 korban sipil di Ukraina. Tentu saja Rusia membantah keras penilaian seperti itu.
Penilaian datang ketika pemerintahan Biden terus memperingatkan bahwa Moskow sedang mempertimbangkan untuk membuat video serangan palsu terhadap wilayah Rusia atau orang-orang berbahasa Rusia oleh pasukan Ukraina. Video ini akan digunakan sebagai dalih untuk menyerang tetangganya. Sebuah klaim yang juga dibantah keras oleh Kremlin.
Tujuh orang yang mengetahui penilaian tersebut mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sekarang memiliki 70 persen kekuatan tempur yang dia butuhkan untuk serangan yang. Di bawah skenario paling ekstrem mereka dapat dengan cepat merebut ibu kota, Kyiv, dan menyingkirkan presiden Volodymyr. Zelensky. Invasi semacam itu kata mereka, dapat memicu krisis pengungsi di Eropa hingga 5 juta orang melarikan diri.
Pada hari Jumat 4 Februari disebut ada 83 kelompok taktis batalyon Rusia dengan masing-masing berkekuatan sekitar 750 tentara. Mereka disiapkan untuk kemungkinan serangan. Jumlah ini naik dari 60 pada dua minggu lalu.
Seorang diplomat senior Rusia menolak penilaian baru militer dan intelijen Amerika tersebut. Pernyataan Amerika disebut sebagai kegilaan dan upaya untuk menebarkan ketakutan. Skenario tersebut sebagai hal yang dan tidak mungkin seperti serangan Washington di London.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: