Suhu di perbatasan Ukraina dengan Rusia terus meningkat. Kiev menyebut Rusia sudah hampir menyelesaikan peningkatan kekuatannya untuk melakukan invasi dan membuka front baru di perbatasan negara tersebut dengan Belarusia.

Sementara itu sejumlah pemimpin negara Eropa terus memperingatkan Putin bahwa setiap invasi ke Ukraina akan mengundang konsekuensi yang sangat berat bagi Rusia.

Ukraina telah memperingatkan bahwa Rusia telah “hampir menyelesaikan” peningkatan kekuatannya yang dapat digunakan untuk serangan terhadap negara itu, menambah kekhawatiran bahwa Moskow dapat meluncurkan invasi kapan saja.

Penilaian intelijen terbaru Kementerian Pertahanan Ukraina  yang diperoleh CNN menyebutkan Rusia kini telah mengerahkan lebih dari 127.000 tentara di wilayah tersebut. Kekuatan ini terdiri di darat, laut dan udara.

Penilaian itu muncul setelah tiga putaran pembicaraan diplomatik antara Rusia dan Barat yang bertujuan untuk mengurangi eskalasi krisis gagal menghasilkan resolusi pekan lalu.

Penilaian baru juga mengatakan Rusia mendukung lebih dari 35.000 pemberontak di Ukraina timur dan memiliki sekitar 3.000 personel militernya yang berbasis di wilayah pemberontak. Moskow membantah memiliki pasukan di Ukraina timur.

Juga disebutkan pada pertengahan Januari ada 36 peluncur Iskander di dekat Ukraina. Rudal ini mampu menyerang target 500-700 km. Dengan posisinya sekarang, rudal tersebut dapat menargetkan area termasuk ibu kota, Kyiv.

Dokumen Ukraina memperingatkan potensi garis depan baru kini telah muncul di sepanjang perbatasan utara dengan Belarusia, sekutu penting Kremlin.

Penilaian ini senada dengan pergerakan Rusia yang tengah bersiap mengirim pasukan ke Belarusia. Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin mengatakan Rusia telah mengirim pasukan tambahan ke Belarus untuk latihan bersama mulai Februari 2022.

Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: