F-5 adalah pesawat tempur supersonik yang menggabungkan biaya rendah, kemudahan perawatan, dan keserbagunaan yang luar biasa. Angkatan Udara Amerika membeli lebih dari 2.000 pesawat ini untuk digunakan oleh negara-negara sekutu.
Pada Oktober 1966, Amerika mulai melatih pilot Vietnam Selatan untuk menerbangkan F-5 dan kemudian menyerahkan pesawatnya ke Angkatan Udara Vietnam Selatan pada Juni 1967.
Tyler Monson, pilot dan pakar penerbangan menjelaskan di Quora beberapa F-5 diuji oleh Soviet setelah jatuhnya Saigon. Reaksi awal mereka adalah MiG-21 adalah pesawat tempur yang unggul, terutama berkat rasio daya dorong terhadap berat yang lebih tinggi. Mereka segera menguji F-5 melawan MiG-21 dan menemukan bahwa MiG selalu kalah.
Seorang pilot uji Angkatan Udara Soviet Vladimir Kondaurov dalam bukunya Life-Long Runway juga mengupas hal tersebut. Dalam bukunya ditulis pada musim panas 1976, sebuah jet tempur F-5 Amerika yang dibongkar dikirim ke pangkalan Aktubinsk Soviet. Tepatnya itu adalah F-5E, varian terbaru dengan peningkatan daya dorong mesin.
Saat itu Perang di Vietnam telah selesai dan Angkatan Udara Amerika Serikat meninggalkan negara yang telah lama menderita ini dengan tergesa-gesa termasuk meninggalkan beberapa pesawat jenis ini di salah satu lapangan terbang.
Salah satunya kemudian diserahkan ke Uni Soviet bersama dengan manual pilotnya. Tidak ada deskripsi teknis, tetapi teknisi Soviet menemukan semuanya, merakitnya hingga baut terakhir dan membuatnya dapat diterbangkan. Tidak hanya menyatukan bagian-bagian keras yang asing, tetapi juga berton-ton kabel listrik.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: