Angkatan Udara Kekaisaran Iran mewarisi F-14 Tomcat dari rezim sebelumnya dan terbukti pesawat ini sangat berguna bagi mereka. Tidak hanya unggul dalam kemampuan manuver dan persenjataan, Tomcat juga menjadi pencegat dan pertahanan daerah yang sangat fleksibel.
F-14 sangat efektif sehingga radar AWG-9-nya dapat mendeteksi target udara dari jarak yang sangat jauh dan secara bersamaan melacak hingga 24 target dan memandu enam rudal AIM-54 Phoenix melawan mereka. Kombinasi AWG-9 dan AIM-54 juga memungkinkan intersepsi rudal jelajah terbang rendah, serta ancaman udara yang terbang tinggi dan cepat seperti MiG-25.
Seperti dilaporkan oleh Tom Cooper dan Farzad Bishop dalam buku mereka Iranian F-14 Tomcat Units in Combat, F-14 Iran harus bekerja keras ketika Angkatan Udara Irak mulai menggunakan MiG-25RB. Serangan pertama MiG-25 Irak dilakukan dengan membom instalasi minyak Pulau Khark pada tahun 1981.
Terbang dengan kecepatan dan ketinggian tinggi, Foxbat sangat sulit untuk dicegat. Mencegat MiG-25 adalah misi yang menggabungkan penerbangan presisi dan kecepatan tinggi. Ini menyebabkan beban kerja kokpit yang berat bahkan untuk kru Tomcat IRIAF yang terbaik dan paling agresif sekalipun.
Namun demikian pada bulan September 1982 MiG-25RB mulai menerbangkan misi lebih dalam ke Iran dengan menyerang sasaran sipil. Karena misi ini, F-14A yang dikerahkan di Mehrabad mulai melakukan Patroli Udara Tempur 24 jam di atas Teheran.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: