Rusia pada 25 Mei 2021secara resmi mengkonfirmasi bahwa pembom Tu-22M3 Backfire-C mereka telah ditempatkan di pangkalan udara Hmeimim di Suriah.
Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan bahwa mereka akan beroperasi dalam peran maritim di atas Laut Mediterania. Langkah ini mencerminkan jangkauan Rusia yang semakin luas di wilayah tersebut dan mengisyaratkan kembalinya jenis misi yang diterbangkan oleh pembom Soviet dalam Perang Dingin di mana mereka bertugas melacak kapal perang NATO yang beroperasi di daerah tersebut.
Sehari sebelum konfirmasi Rusia beredar kabar tiga Tu-22M3 mendarat di Hmeimim. Setelah landasannya diperpanjang, pangkalan tersebut sekarang mampu mendukung operasi ketiga pembom Rusia termasuk Tu-95MS dan Tu-160 serta pesawat angkut berat dan patroli maritim.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan awak pembom jarak jauh akan memperoleh keterampilan praktis dalam mempraktikkan pelatihan di wilayah geografis baru selama penerbangan di wilayah udara di atas Laut Mediterania.
Tidak ada rincian tentang durasi penyebaran atau apakah Tu-22M3. Namun Rusia mengatakan pembom tidak akan menjadi penghuni tetap pangkalan tersebut.
Setelah menyelesaikan tugas pelatihan untuk pengembangan wilayah udara di zona maritim Laut Mediterania, pembom jarak jauh akan kembali ke rumah mereka di Rusia. Menurut analis pertahanan independen Guy Plopsky, pembom ini berasal dari pangkalan Shaykovka di Rusia barat dan Belaya di Timur Jauh Rusia.
Lebih lengkap simak tayangan berikut: