Pada akhir Perang Dunia II Angkatan Laut Amerika menghadapi pertanyaan eksistensial. US NAVY telah mengakhiri perang dengan 6.768 armada kapal perang, termasuk 28 armada kapal induk, 23 kapal perang, 232 kapal selam, dan 2.547 kapal amfibi.
Itu adalah armada terkuat dalam sejarah manusia, namun bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki menjanjikan kekuatan yang lebih besar yang terkonsentrasi dalam satu bom udara. Jadi Angkatan Laut Amerika bertanya-tanya: Apa efek bom semacam itu terhadap armada kapal perang? Dan bisakah bom atom membuat armada perang yang dirakit menjadi usang?
Untuk menjawab pertanyaan itu pada bulan Juni dan Juli 1945, pemerintah Amerika melakukan uji coba senjata nuklir paling terkenal dan paling meresahkan sepanjang masa: Operation Crossroads.
Untuk pengujian Angkatan Laut mengumpulkan 90 armada kapal perang di Bikini Atoll di Kepulauan Marshall di Pasifik Selatan. Kapal-kapal itu termasuk kapal perang Nevada, kapal induk Saratoga dan Independence, dan sekumpulan kapal penjelajah, kapal perusak, kapal selam, dan kapal amfibi.
Semuanya adalah veteran masa perang dan beberapa berusia kurang dari 5 tahun. Angkatan Laut pascaperang dipenuhi dengan kapal perang, bukan hal yang sentimental untuk menenggelamkan mereka. Angkatan Laut bahkan mengirim kapal perang musuh yang ditangkap ke pulau itu termasuk kapal perang Jepang Nagato dan kapal penjelajah berat Jerman Prinz Eugen.
Dalam uji Crossroads pertama yang disebut Able Angkatan Laut menjatuhkan bom atom 23 kiloton pada kelompok armada pada 30 Juni 1945. Ledakan semburan udara menurut Atomic Heritage Foundation, berada 1.500 hingga 2.000 kaki dari target. Namun, bom itu hanya menenggelamkan lima kapal perang, dan para pejabat Angkatan Laut dilaporkan tidak puas dengan hasilnya.
Padahal ledakan udara nuklir Able menghancurkan kapal, mengubahnya menjadi raksasa yang terbakar. Kapal induk pengawal USS Independence adalah salah satu contohnya, dan kapal selam USS Skate yang rusak berat adalah contoh lainnya.
Beberapa minggu kemudian tes kedua dari Operasi Crossroads dilakukan. Apa yang disebut sebagai tes Baker tersebut melibatkan ledakan nuklir di bawah air. Ledakan itu menciptakan gelombang tekanan bawah laut yang sangat besar dan memancar ke segala arah dari titik ledakan yang melemparkan kapal perang seperti USS Arkansas. Kapal dengan bobot 27.000 ton tersebut terseret ke samping seperti bebek karet.
Tes Baker menenggelamkan 10 kapal perang bahkan lebih melumpuhkan, dan akan mengubah sisanya menjadi kuburan terapung. Ledakan itu menghujani banyak kapal dengan air laut radioaktif yang cukup untuk membunuh siapa pun di dalamnya.
Operasi Crossroads memberi Angkatan Laut pelajaran penting: nuklir berdampak buruk bagi kapal perang. Itu juga mengajarkan Angkatan Laut untuk menyebarkan kapal perangnya di medan perang secara berjauhan.
Saat ini, kelompok serangan kapal induk Amerika tersebar di puluhan kilometer persegi. Area yang jauh lebih besar daripada yang terjadi pada tahun 1945. Itu sebagian besar karena tes Crossroads yang terkenal.