More

    KRI Nanggala, Muncullah

    on

    |

    views

    and

    comments

    Kabar mengkhawatirkan datang dari Angkatan Laut Indonesia. Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang pada Rabu 21 April 2021. Kapal selam buatan Jerman tahun 1978 itu hilang kontak di perairan sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali.

    Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, kapal itu dikabarkan hilang sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Kapal langsung hilang kontak sesaat setelah dibei izin untuk menyelam.

    KRI Nanggala adalah kapal selam yang sudah cukup tua. Kapal in diterima oleh Indonesia pada 1981. Kapal tipe U-209/1300 ini dibangun Howaldtswerke, Kiel, Jerman. Kapal memiliki berat 1.395 ton, panjang 59,5 meter dan lebar 6,3. Indonesia memiliki dua type 209/1300 dengan yang satu adalah KRI Cakra

    Kapal yang mampu melaju dengan kecepatan sekitar 20 knot tersebut mengandalkan mesin diesel elektrik.  Sebelumnya, kapal selam ini sempat menjalani perawatan di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan pada 2009-2012.  Usai overhaul, KRI Nanggala-402 telah dilengkapi sonar teknologi terkini dengan persenjataan mutakhir di antaranya torpedo dan persenjataan lain.

    Type 209 pertama kali dibangun secara produktif oleh Jerman dan kemudian diproduksi lisensi di Korea Selatan sebagai kelas Chang Bogo. Kapal selam kelas Nagapasa milik Indonesia adalah Kapal Selam Type 209-1400 yang ditingkatkan dengan sonar, radar, dan sistem navigasi baru dari Jerman. Artinya Nagapasa masih memiliki garis keturunan yang jelas dari KR Nanggala.

    Kapal selam seberat 1400 ton ini memiliki parameter kinerja dan persenjataan yang cukup khas mulai dari torpedo, ranjau, rudal anti-kapal dan bahkan kapasitas untuk pasukan komando angkatan laut. Namun, mereka tidak memiliki teknologi canggih seperti Air Independent Propulsion atau Baterai Lithium Ion, yang keduanya dapat memungkinkan mereka terendam untuk lebih lama.

    Pada masa lalu Indonesia memiliki armada kapal selam asli terbesar di Asia Tenggara. Selama 1950-an, Indonesia yang baru merdeka berusaha memperluas kontrol politiknya atas pulau-pulau terpencil, beberapa di antaranya masih mengibarkan bendera kolonial Belanda. Di bawah pemimpin Sukarno, Jakarta mulai membeli senjata Soviet yang luas untuk mendukung kebijakan Konfrontasi menggunakan tekanan militer.

    Akuisisi tersebut termasuk 12 kapal selam diesel kelas Whiskey Soviet. Selama tahun 1950-an, galangan kapal Soviet menghasilkan lebih dari 200 kapal kelas Wiski, yang didasarkan pada teknologi yang diperoleh U-Boat Nazi Jerman.

    Namun setelah pemberontakan PKI tahun 1965 hubungan Indonesia dengan Soviet memburuk yang mengakibatkan berhentinya suku cadang dan pemeliharaan yang diperlukan untuk menjalankan kapal selam. Hal ini memaksa Indonesia untuk mengkanibalkan sebagian besar armada di tahun 1970-an. Kemudian masuklah KR Nanggala dan KRI Cakra mengisi kekuatan kapal selam Indonesia.

    Kita tidak akan tahu apa sebenarnya yang tengah dialami KRI Nanggala. Namun kita berharap semua akan baik-baik saja. Muncullah Nanggala.

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.