Iran telah meluncurkan drone baru Kaman-22 yang terlihat mirip dengan MQ-1 Predator buatan Amerika, dengan fitur lain dari MQ-9 Reaper yang lebih canggih. Perkembangan itu terjadi empat tahun setelah Iran menunjukkan contoh dari apa yang tampaknya merupakan Predator militer Amerika yang ditangkap. Saat itu Iran secara keliru menyebut sebagai MQ-1C Grey Eagle Angkatan Darat Amerika.
Menurut sumber resmi Iran yang dikutip oleh outlet berita semi-resmi Tasnim, kendaraan udara tak berawak baru itu memiliki daya tahan lebih dari 24 jam dan jangkauan 1.860 mil, meskipun tidak mungkin untuk memverifikasi semua ini. Sumber yang sama mengatakan Kaman-22 sekarang dalam tahap akhir produksi. Angkatan Udara Amerika menyebut Predator memiliki jangkauan jarak 770 mil dan Reaper yang lebih besar 1.150 mil.
“Drone Kaman-22 mampu membawa semua jenis muatan dengan durasi penerbangan yang sangat lama [dan] memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memantau, dan mengumpulkan informasi serta memotret target yang jauh,” kata Tasnim mengutip Brigjen Aziz Nasirzadeh, komandan Angkatan Udara Republik Iran.
Gambar pertama yang tersedia dari drone asli mengungkapkan mesin baling-baling meskipun tidak segera jelas jenis mesin yang digunakan. Predator menggunakan mesin piston empat silinder sedangkan Reaper menggunakan turboprop. Meskipun kita tidak tahu mesin apa yang menggerakkan Kaman-22, Iran telah membuat drone berukuran Predator di masa lalu seperti Shahed-129 yang dilaporkan menggunakan mesin Rotax 914 yang diimpor. Ini seperti yang digunakan pada MQ-1.
Seperti MQ-1 dan MQ-9, sayap lurus Kaman-22 memiliki cantelan senjata dan quasi-winglet, sedangkan V-tail ke atas, dikombinasikan dengan sirip perut, tampaknya berasal dari Reaper. Roda pendaratan tampaknya berjenis tetap, berbeda dengan yang bisa ditarik pada Predator dan Reaper. Pesawat ini juga memiliki kemiripan yang kuat dengan drone CH-5 China. Drone yang juga mirip Reaper dan telah banyak diekspor.
Dalam hal ukuran, dan berdasarkan gambar terbatas yang tersedia sejauh ini, Kaman-22 tampaknya lebih cocok dengan Predator yang memiliki panjang 27 kaki, lebar sayap 55 kaki, dan berat kosong 1.130. pound.
Senjata yang dipasang di bawah sayap Kaman-22 untuk sementara telah diidentifikasi sebagai empat bom terpandu Sadid dan dua bom luncur Balaban. Gambar lain menunjukkan pod perang elektronik yang mirip dengan AN / ALQ-101 atau -119 dan bom LGB. Pod peperangan elektronik ini adalah jenis yang dipasok ke Iran oleh Amerika Serikat sebelum revolusi 1979. Sedangkan LGB memiliki kemiripan yang kuat dengan keluarga Paveway.
Ini bukan pertama kalinya Iran mengerjakan ulang, atau setidaknya sangat terinspirasi oleh desain drone Amerika. Yang paling menonjol, pesawat tak berawak jenis sayap terbang milik Iran diduga berasal, setidaknya dalam bentuk, dari drone siluman AS RQ-170 yang ditangkap.