Prancis ikut memanaskan Laut China Sselatan dengan diam-diam mengirimkan kapal selam nuklir untuk beroperasi di wilayah yang dikonflikkan tersebut. Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly melalui twitternya mengatakan kapal selam serang nuklir Prancis Emeraude dan kapal pendukung telah berlayar melalui Laut China Selatan. Menurutnya misi ini sebagai bagian dari upaya prancis untuk menantang klaim luas beijing di perairan yang disengketakan tersebut.
Parley menulis patroli luar biasa ini baru saja menyelesaikan perjalanannya di Laut China Selatan. Dia menambahkan ini adalah bukti nyata dari kapasitas angkatan laut Prancis untuk ditempatkan jauh dari rumah dalam waktu lama. Dia menegaskan misi juga menunjukkan kerja sama dengan mitra strategis mereka yakni Australia, Amerika dan jepang.
Parly menambahkan, Prancis memiliki zona ekonomi eksklusif di kawasan Indo-Pasifik dan dimaksudkan untuk melindungi kedaulatan dan kepentingannya di sana. Prancis telah melakukan beberapa operasi kebebasan navigasi di Laut China Selatan di masa lalu. Paris bergabung dengan negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat dalam melawan dominasi dan militerisasi china yang semakin meningkat di wilayah tersebut.
Beberapa hari sebelumnya amerika menggerakkan destroyer USS John S. Mccain di dekat kepulauan Paracel di laut china selatan setelah melewati Selat Taiwan. Angkatan Laut Amerika mengatakan operasi pertama di bawah presiden Joe Biden tersebut adalah bagian dari upaya untuk menantang klaim maritim yang berlebihan di seluruh dunia. Terlepas dari identitas penggugat.
Komando teater selatan Tentara Pembebasan Rakyat China mengklaim mereka telah mengusir kapal perang Amerika dari pulau-pulau yang disengketakan dengan peringatan. China juga menggambarkan langkah amerika tersebut sebagai trik lama campur tangan amerika yang dikombinasikan dengan hegemoni navigasi, dan opini publik yang menyesatkan.