Seorang pilot Angkatan Udara Amerika yang menerbangkan F-117 Nighthawk mengkonfirmasi bahwa tidak hanya satu F-117 yang ditembak sistem pertahanan udara Yugoslavia pada tahun 1999, tetapi dua.
Pada bulan Maret 1999, NATO memulai kampanye pemboman di Republik Federal Yugoslavia meski Dewan Keamanan PBB menolak intervensi dalam konflik internal Yugoslavia antara orang Albania dan Serbia. Hanya tiga hari setelah pemboman dimulai, pada 27 Maret, pasukan Yugoslavia menembak jatuh F-117 Nighthawk, salah satu simbol paling menonjol dari kekuatan militer Amerika dan salah satu pesawat siluman operasional pertama.
Namun, pilot lain yang menerbangkan F-117 selama konflik itu kini mengatakan ada Nighthawk kedua yang ditembakkan oleh Yugoslavia dengan tembakan anti-. Namun pesawat kedua yang ditembak berhasil kembali ke pangkalan.
Pensiunan Letnan Kolonel USAF. Charlie ‘Tuna’ Hainline sebagaimana dilaporkan War Zone 2 Desember 2020 mengatakan selama satu misi di Budapest barat beberapa hari setelah pesawat pertama ditembak dan wingman-nya, yang menjalankan jalur paralel sekitar sepuluh mil jauhnya.Tidak lama kemudia mereka dihujani tembakan anti-pesawat, termasuk rudal permukaan-ke-udara.
Meski dikenal memiliki karakter siluman pesawat siluman tidak 100% kebal terhadap radar dan biasanya setiap misi selalu didukung oleh pesawat pengacau radar seperti EA-6B Prowlers atau E-18 Growlers. Namun, pada malam ini, pesawat siluman tidak memiliki perlindungan semacam itu.
Meski pesawat Hainline bisa lolos, F-117 lainnya tidak seberuntung itu. Hainline mengatakan dia kehilangan jejak wingmannya untuk sementara waktu, sampai secara misterius muncul kembali di tempat pertemuan tanker, jauh setelah waktu itu seharusnya tiba dengan semua lampunya mati dan tidak dapat menyamai kecepatan KC-135 Stratotanker untuk mengisi bahan bakar.
Hainline mengatakan pesawat tersebut tidak dalam kondisi yang benar-benar bagus. Namun, pilot berhasil mengisi bahan bakar setelah kapal tankernya melambat, dan pesawat kemudian pergi dan kembali di Pangkalan Spangdahlem. Atas upayanya mengembalikan wingman ke markas, Hainline menerima Distinguished Flying Cross atas tindakan “kepahlawanan atau pencapaian luar biasa saat berpartisipasi dalam penerbangan udara”.