Kapal selam Angkatan Laut Amerika dapat dalam waktu dekat bisa beroperasi dari pangkalan angkatan laut Norwegia yang luas dan dibangun di bawah gunung. Kesepakatan untuk membuka kembali fasilitas yang dulunya rahasia itu muncul di tengah kekhawatiran tentang peningkatan aktivitas kapal selam Rusia di Laut Barents dan wilayah Arktik di dekatnya.
Selain itu juga ada peningkatan penting dalam aktivitas militer Amerika di daerah yang sama, termasuk kunjungan yang tidak biasa oleh kapal selam rahasia USS Seawolf ke Norwegia pada bulan Agustus 2020.
Televisi Norwegia NRK, pertama kali melaporkan tentang potensi rehabilitasi bekas pangkalan Angkatan Laut Kerajaan Norwegia di Olavsvern, dekat kota Tromso, untuk digunakan kapal selam Amerika pada 10 Oktober 2020.
Operasi aktif angkatan laut Norwegia di fasilitas ini berakhir pada tahun 2002 dan secara resmi dinonaktifkan pada tahun 2009. NRK mengatakan bahwa pejabat militer Amerika telah melakukan sejumlah kunjungan ke situs tersebut baru-baru ini dan kesepakatan sewa yang memungkinkan operasi angkatan laut Amerika mungkin ada ditandatangani dalam beberapa minggu kedepan.
Saat ini, Norwegia mengizinkan kapal selam Amerika berlayar ke Malangen dekat Tromso untuk melakukan transfer personel dan mendapatkan pasokan baru. Namun, di bawah pengaturan ini, kapal kecil harus membawa penumpang dan kargo ke dan dari kapal selam hingga membatasi jenis dukungan yang dapat diberikan kepada kapal Amerika.
Olavsvern tidak hanya menawarkan fasilitas fisik yang sebenarnya bagi kapal selam Amerika untuk beroperasi di bagian strategis dunia ini, tetapi juga dengan ruang dok di dalam air seluas 32.000 kaki persegi, termasuk dok kering untuk pemeliharaan, di bawah gunung.
Sebuah terowongan masuk sepanjang 3.000 kaki, dengan pintu besar di depan, mengarah masuk dan keluar dari dermaga ini. Seluruh pangkalan, areanya hampir 900 kaki di bawah tanah mencakup sekitar 270.000 kaki persegi termasuk barak, penyimpanan, dan fasilitas pemeliharaan di atas dan di bawah permukaan.
Pembangunan pangkalan Olavsvern dimulai pada tahun 1964. Saat itu pangkalan ini dipandang sebagai fasilitas masa depan penting untuk mendukung operasi angkatan laut di Laut Barents dan sekitarnya jika terjadi konflik besar dengan Uni Soviet. Membangun pangkalan, yang terletak kurang dari 300 mil dari Rusia, jauh di bawah tanah menawarkan pertahanan tambahan terhadap serangan awal jika perang pecah.
Membangun pangkalan yang awalnya merupakan rahasia yang dijaga ketat, merupakan upaya besar bagi Norwegia dan diselesaikan dengan bantuan keuangan yang signifikan dari NATO. Pada akhirnya butuh waktu 30 tahun untuk menyelesaikan fasilitas tersebut dan pada saat selesai Uni Soviet telah runtuh.
Pemerintah Norwegia kemudian memutuskan pangkalan itu tidak relevan dengan kebutuhan pasca-Perang Dingin. Dua tahun setelah secara resmi menutupnya pada tahun 2009, pihak berwenang di negara itu menjualnya di pasar terbuka, dengan harga yang diminta sekitar US$ 17,5 juta. Tawaran yang akhirnya menang dari Olavsvern Group Limited hanya dengan harga kurang dari US$ 6,5 juta. Ini adalah sebagian kecil dari biaya untuk membangun pangkalan yang dilaporkan menghabiskan sekitar US$ 500 juta. Itu adalah nilai uang pada 1960-an.
Ironisnya oleh Olavsvern Group sebagian tempat itu disewakan kepada operator kapal survei seismik bawah air yang terkait dengan perusahaan energi Gazprom yang sebagian dimiliki negara Rusia. Tidak jelas berapa lama kerjasama itu berlangsung, tetapi kemudian tidak dapat dipertahankan secara politik karena Norwegia menjatuhkan sanksi setelah kepada Rusia setelah negara terbebut dituduh secara ilegal merebut wilayah Krimea Ukraina pada tahun 2014.
Apa pun masalahnya, pada 2019, perusahaan Norwegia WilNor Governmental Services Limited mengakuisisi saham di Olavsvern Group dan kemudian mengumumkan niatnya untuk menyediakan pangkalan itu bagi militer Norwegia serta sekutu Norwegia. Empat tahun sebelumnya, WilNor telah menerima kontrak yang luas dari Organisasi Logistik Pertahanan Norwegia untuk memberikan dukungan logistik kepada Angkatan Bersenjata Norwegia.
Kesepakatan dengan WilNor ini mempermudah otoritas Norwegia membuka kembali Olavsvern dan membuatnya tersedia untuk kapal selam Amerika, serta kapal lain. Berapa lama sebenarnya waktu yang dibutuhkan untuk Angkatan Laut Amerika untuk memulai operasi di sana dan perbaikan atau penambahan apa yang mungkin diperlukan untuk mendukung kapal selam bertenaga nuklir masih belum jelas. Apakah kapal selam Amerika benar-benar dapat muat di dalam pangkalan atau hanya akan berlabuh di luar, dengan area internal yang hanya menyediakan ruang operasi dan penyimpanan, juga masih harus dilihat.
Minat militer Amerika pada kemampuan untuk beroperasi dari angkatan laut dan fasilitas lainnya di wilayah ini kemungkinan besar juga akan meningkat dalam waktu dekat. Korps Marinir Amerika sebenarnya sudah menggunakan kompleks bunker bawah daerah lain di Norwegiauntuk menyimpan kendaraan dan peralatan lainnya guna mendukung penyebaran yang cepat.
Wilayah yang luas ini telah menyaksikan sejumlah besar aktivitas militer baik di pihak Rusia maupun NATO dalam beberapa tahun terakhir. Otoritas Norwegia juga menuduh pasukan Rusia melakukan simulasi serangan di wilayahnya, termasuk serangan simulasi di fasilitas radar rahasia di Vardo, pada beberapa kesempatan sebagai bagian dari latihan. Kapal selam Amerika yang beroperasi dari gua Olavsvern tentu saja dapat menjadi tambahan baru untuk persamaan strategis di wilayah ini.