Sebuah gambar yang muncul di media sosial dari pesawat tempur siluman generasi kelima China J-31 menunjukkan pesawat tersebut telah ditingkatkan dengan avionik baru.
Foto pesawat yang juga kerap disebut sebagai FC-1 tersebut belum terverifikasi tetapi mungkin menunjukkan uji terbang pesawat tempur FC-31.
Newsweek menyebut pengamatan terhadap pesawat mengindikasikan bahwa China telah melakukan beberapa penyesuaian teknis. Prototipe sebelumnya menunjukkan perangkat pengukur kecepatan udara di hidung pesawat tempur siluman, tapi ini tampaknya hilang dari versi terbaru.
Hal ini mungkin menunjukkan jet itu sekarang telah dilengkapi avionik. Kanopi di atas kokpit FC-31 kini juga tampak lebih mirip dengan J-20, ditambah perubahan untuk meningkatkan hambatan angin.
Pengamatan ini menimbulkan beberapa pertanyaan menarik tentang munculnya pesawat tempur China, varian maritim yang diyakini dimaksudkan untuk terbang dari kapal induk. J-31 tidak diragukan lagi dimaksudkan untuk berfungsi sebagai penyeimbang atau saingan F-35.
Eksteriornya tampak seperti F-35 dalam hal konfigurasi siluman. Namun margin perbandingan penuh, tampaknya, lebih bergantung pada avionik, sensor, senjata, tenaga penggerak mesin dan kemampuan manuver, dan tentu saja kemampuan siluman.
Kemiripannya dengan F-35 bukan hal yang kebetulan. Sebuah, Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika-China 2014 yang dikeluarkan kongres Amerika secara khusus mengutip temuan laporan Dewan Ilmu Pertahanan 2010 yang menyatakan bahwa spionase dunia maya China menyebabkan pencurian berbagai spesifikasi senjata Amerika, termasuk F-35.
Pada 2019 lalu, sebuah laporan Global Times mengatakan J-31 menunjukkan peningkatan desain di Paris Air Show 2019. Foto-foto dari cerita tersebut mengungkapkan kesamaan visual yang mendalam antara F-35 dan J-31.
Tapi J-31 memiliki berat lepas landas maksimum 56.000 pon dan jangkauan maksimum 775 mil, membuatnya lebih ringan daripada F-35 dengan 70.000 pon dengan jangkauan lebih pendek hingga setengahnya.
J-31 dilaporkan memiliki kecepatan memaksimalkan 1.8 Mach sedangkan F-35 hanya dapat mencapai 1.6 Mach. Perbedaan yang jelas nyata adalah bahwa J-31 merupakan pesawat bermesin ganda, dan F-35 adalah pesawat bermesin tunggal.
Namun demikian terlepas dari kemiripan eksternal dalam laporan masa lalu, tampaknya tidak ada indikasi atau bukti yang menujukkan pesawat tersebut benar-benar menyaingi F-35 dengan cara yang dapat diukur.
Hanya saja jika ada semacam peningkatan sensor, atau peningkatan avionik J-31 seperti yang diperkriakan, itu bisa dianggap substansial. Keunggulan dari F-35 terletak pada deskripsinya sebagai komputer terbang yang direkayasa dengan sensor jarak jauh canggih dan beresolusi tinggi yang mampu mendeteksi dan menargetkan target musuh sebelum pesawat itu sendiri terlihat.
China dikenal cukup maju di bidang AI, namun itu mungkin tidak berarti bahwa J-31 sebanding dalam hal fusi sensor, jangkauan senjata atau bahkan kemampuan manuver F-35. Meskipun demikian, pesawat tersebut diharapkan membawa ancaman baru, terutama dalam hal serangan maritim. Jika kemampuan fungsional, senjata, kecepatan, dan kemampuan serangan J-31 mencerminkan F-35, pesawat baru China mungkin mengikis keunggulan kekuatan udara Angkatan Laut yang disediakan oleh F-35B dan F-35C yang diluncurkan oleh kapal induk.
J-31, secara resmi dikenal sebagai FC-31, adalah pesawat tempur siluman kedua China yang mencapai tahap prototipe setelah Chengdu J-20 yang lebih berat. J-20 memasuki layanan di Angkatan Udara China pada Maret 2017, dan merupakan salah satu dari hanya tiga jet tempur siluman aktif di dunia bersama F-22 dan F-35 Amerika.