More

    Untuk Lawan China, Amerika Lobi Sekutu Tempatkan Rudal Jarak Menengah di Asia

    on

    |

    views

    and

    comments

    Utusan khusus Donald Trump untuk pengendalian senjata Marshall Billingslea mengatakan kepada Nikkei Asian Review bahwa Amerika Serikat ingin terlibat dalam pembicaraan dengan “teman dan sekutu” di kawasan Asia Pasifik mengenai apa yang disebutnya “ancaman langsung” yang ditimbulkan oleh persenjataan nuklir China.

    Billingslea menambahkan bahwa beberapa cabang militer Amerika sedang mengembangkan senjata hipersonik, yang juga dapat digunakan di Asia sebagai pencegahan terhadap Beijing.

    Pejabat Amerika itu dijadwalkan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov di Wina pada Senin untuk membahas perjanjian kontrol senjata baru menyusul penarikan sepihak Amerika dari Perjanjian INF dengan Rusia.

    Amerika memilih keluar dari pakta, yang melarang semua rudal jarak menengah berbasis darat kedua negara, tahun lalu atas tuduhan bahwa Rusia melanggar perjanjian dengan mengerahkan jenis rudal jelajah baru. Moskow membantah klaim tersebut dan menuduh Washington mundur karena ingin meningkatkan perlombaan senjata baru.

    Mengkonfirmasi kecurigaan Rusia, Trump secara terbuka mengeluh bahwa Perjanjian INF tidak membatasi program rudal balistik China. Billingslea mengindikasikan bahwa dia ingin di Wina bisa menyetujui tentang kerangka kerja yang juga akan memasukkan China.

    “Konsep kami adalah negosiasi bilateral bisa dilakukan, kami dan Rusia serta Amerika Serikat dan China, asalkan prinsip-prinsip negosiasi itu mengarah pada kerangka trilateral,” katanya.

    Beijing sejauh ini menolak untuk mengikat dirinya dengan kesepakatan semacam itu dengan Amerika karena kekhawatiran bahwa Washington tidak akan memotong persenjataannya ke level China.

    Pemerintahan Trump mengisyaratkan tahun lalu bahwa mereka ingin mengerahkan rudal ke Asia lebih cepat dengan tujuan yang mendasari melawan China.

    Berbicara di Tokyo pada Agustus 2019, Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper mengakui bahwa dibutuhkan beberapa tahun untuk benar-benar memiliki beberapa jenis rudal berkemampuan operasional awal karena Amerika saat ini tidak menurunkan senjata jarak menengah yang diluncurkan dari darat. Australia dan Korea Selatan sejauh ini menolak menyediakan situs untuk rudal Amerika.

    Menurut media Jepang, pejabat Amerika telah mengangkat topik penggelaran rudal berbasis darat baru dengan rekan Jepang mereka, meskipun Tokyo tidak pernah secara resmi mengkonfirmasi laporan tersebut.

    Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono mengatakan dalam sebuah wawancara pada bulan Oktober dengan The Financial Times bahwa Amerika Serikat belum memiliki rudal non-nuklir yang dapat digunakan. “Mungkin mereka sedang dalam fase pengembangan. Kami belum membahas semua itu. ”

    Pada bulan Juni, Jepang juga membatalkan rencana untuk menyebarkan sistem pertahanan rudal Argis Ashore Amerika dengan alasan biaya menggelembung dan masalah teknis.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.