More

    Rusia Ingin Drone Okhotnik Siap Tempur 2024, Apa Tidak Terlalu Ambisius?

    on

    |

    views

    and

    comments

    Direktur Jenderal United Aircraft Corporation Rusia, Yury Slyusar, mengatakan mereka akan mulai mengirim kendaraan udara tak berawak S-70 Okhotnik ke militer Rusia pada tahun 2024. Langkah ini mengikuti seruan kementerian pertahanan untuk mempercepat pekerjaan di program drone tempur berat pertama Rusia tersebut.

    Kremlin pertama kali mengungkapkan timeline pengiriman baru ini pada 3 Agustus 2020. Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov mengatakan S-70 akan memulai tes dalam konfigurasi bersenjata antara 2023 dan 2024, sebelum peluncuran seri produksi pada 2025.

    Slyusar menggambarkan Okhotnik, yang berarti Hunter dalam bahasa Rusia, sebagai drone berat serangan dengan kemampuan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pesawat memiliki jangkauan penerbangan tempur terjauh, jangkauan senjata terluas dan jangkauan peralatan terluas.

    Pesawat udara tempur tak berawak sayap terbang  ini muilai dikembangkan pada 2011. Drone bertenaga jet pertama kali muncul pada Januari 2019 lalu, ketika foto-foto pertama diposting ke media sosial. Sebelum ini, sumber kementerian Rusia yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada outlet berita yang dikelola pemerintah TASS bahwa prototipe telah menyelesaikan tes awal di pabrik Novosibirsk Aircraft Production Association. Foto-foto pertama tampaknya diambil selama fase ini.

    Kementerian Pertahanan Rusia kemudian secara resmi mengumumkan penerbangan perdana S-70 pada Agustus 2019 tahun lalu, yang menyatakan bahwa drone telah terbang selama lebih dari 20 menit pada ketinggian sekitar 1.970 kaki.

    Setelah beroperasi, diharapkan Okhotnik akan dapat beroperasi sebagai tim tak berawak dengan bertindak sebagai loyal wingman untuk Su-57 dan kemungkinan pesawat lainnya.  Okhotnik pertama kali terlihat terbang bersama dengan Su-57 September 2019 lalu.

    Rencana Moskow untuk menempatkan drone siluman ini ke dalam layanan garis depan pada tahun 2024 tentu ambisius. Sebagai perbandingan Su-57 pertama kali diterbangkan dalam bentuk prototipe T-50 pada Januari 2010 dan masih belum memasuki layanan garis depan.

    Rusia juga memiliki pengalaman langsung dari kesulitan yang ada dalam membawa drone yang kompleks ke dalam layanan. Pada 16 November 2019, drone ketinggian menengah dan daya tahan lama Orion hilang dalam kecelakaan di dekat Ryazan.

    Orion produksi pertama telah dijadwalkan untuk pengiriman ke unit militer garis depan pada akhir tahun yang sama. Akhirnya, pabrikan Kronshtadt secara resmi menyerahkan tiga pesawat pertama pada bulan April tahun ini. Namun, pada saat yang sama, kementerian pertahanan menegaskan bahwa diperlukan peningkatan lebih lanjut ke sistem sebelum dapat secara resmi diterima untuk layanan.

    Nasib sama bisa saja dialami Okhotnik yang akan membutuhkan lebih banyak penyempurnaan sebelum platform tersebut benar-benar mampu bertempur.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.