Ketika dua kelompok tempur kapal induk Angkatan Laut Amerika melakukan latihan bersama di Laut Cina Selatan pekan lalu, jet Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) juga menggeber latihan serangan anti-kapal di dekatnya.
Selama berminggu-minggu, beberapa kapal induk AS telah melakukan latihan di perairan yang dikonflikkan tersebut.
Global Times sebagaimana dikutip Sputnik 22 Juli 2020 melaporkan latihan melibatkan pesawat pesawat serang angkatan laut JH-7A dan J-16B, yang menembakkan lebih dari 3.000 total rudal. Latihan dilakukan pada 15 dan 16 Juli.
Selain operasi penerbangan oleh kapal induk Angkatan Laut AS USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, kapal perusak USS Ralph Johnson pada 14 Juli bergerak di perairan sekitar Kepulauan Spratly, yang diklaim oleh China sebagai bagian dari wilayahnya. Langkah ini dilakukan dengan dalih operasi kebebasan navigasi sekaligus menolak klaim China.
“Insiden-insiden yang terjadi ribuan mil jauhnya dari Amerika dan di depan pintu China, sekali lagi membuktikan bahwa Amerika adalah pendorong nyata militerisasi di Laut China Selatan, dan China dipaksa untuk mengambil tindakan balasan untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorial nasionalnya, ”tulis Global Times mengutip seorang pakar militer China yang tidak disebutkan namanya.
“Jika provokasi militer Amerika di Laut Cina Selatan tetap ada, China tidak dapat memiliki pilihan selain melakukan lebih banyak latihan dan mengerahkan lebih banyak kapal perang dan pesawat tempur di Laut China Selatan.”
Komentator militer yang bermarkas di Hong Kong, Song Zhongping mengatakan kepada South China Morning Post bahwa latihan angkatan laut skala besar di Laut China Selatan akan menjadi kegiatan rutin ketika ketegangan meningkat antara China dan Amerika.

JH-7A adalah pesawat yang dibangun oleh Xi’an Aircraft Industry Corporation sebagai pesawat serang supersonik jarak jauh yang mirip dengan F-111 Aardvark Amerika Serikat. J-16B adalah modifikasi dari jet tempur superioritas udara J-11 Shenyang yang dimaksudkan untuk menggantikan JH-7A. J-11 pada gilirannya didasarkan pada badan pesawat Sukhoi Su-27 Rusia.
Baik JH-7A dan J-16B dapat membawa beragam rudal anti-kapal jarak jauh, termasuk rudal KD-88 dan YJ-83, serta rudal anti-radiasi seperti LD-10 dan YJ-91 .