Ketegangan yang meningkat di perbatasan telah memaksa Angkatan Darat India untuk meningkatkan kemampuan berperang di wilayah Himalaya. Selain pembelian cepat amunisi dan bom pintar, Angkatan Darat India juga mulai memodernisasi kendaraan tempurnya yang mampu melakukan pertahanan lintas negara.
India akan mempersenjatai tank tempur utama T-90 S / SK mereka dengan bajak ranjau yang akan memperluas jangkauan formasi lapis baja ke dalam wilayah musuh yang kemungkinan akan dipenuhi ranjau.
Kementerian Pertahanan India mengatakan kontrak senilai US$ 75 juta telah diberikan kepada Bharat Earth Movers Limited (BEML) pada Senin 20 Juli 2020 untuk pengadaan bajak tersebut.
Bajak akan menganggat ranjau yang terkubur atau disembunyikan ke permukaan dan memindahkannya ke samping untuk membersihkan jalan bagi formasi lapis baja. Lebih dari 1.500 bajak akan didapat dari kontrak tersebut.
“Dengan induksi 1.512 bajak ranjau yang direncanakan akan selesai pada tahun 2027 ini, kemampuan tempur Angkatan Darat akan semakin ditingkatkan,” kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.
Tentara India memiliki sekitar 3.500 tank yang terdiri dari T-72 dan T-90 serta telah meningkatkan kemampuan formasi lapis baja dalam beberapa tahun terakhir. Langkah ini dimulai dengan persetujuan produksi 464 tank T-90 dan perpanjangan pembuatan tank T-90S asal Rusia hingga 2028 pada bulan April tahun ini.
Selain itu, India telah diundang Rusia untuk berpartisipasi dalam produksi bersama peralatan canggih – BTR-82A, BMP-3 serta tank perusak Sprut-SDM1.
Sebelumnya, pada bulan Januari, Angkatan Darat India juga memulai proses pembelian amunisi utama untuk tank-tanknya dari vendor lokal meskipun mengimpor amunisi 125mm dari Rusia.