India telah mendesak pemasok peralatan militernya untuk mempercepat pengiriman sistem senjata, karena ketegangan di Garis Kontrol Aktual sepanjang 4.057 km telah meningkat sejak April.
Sumber-sumber pemerintah India mengatakan Amerika, Prancis dan Rusia telah sepakat untuk memasok sistem militer dalam waktu tiga bulan setelah pesanan dilakukan.
Boeing, yang telah dikontrak untuk memproduksi Apache untuk Angkatan Udara India juga telah mengumumkan bahwa kelima helikopter multi-peran telah dikirimkan.
Helikopter serang, di samping kemampuannya yang ditingkatkan untuk menembakkan rudal anti-tank, rudal udara ke udara, roket dan amunisi lainnya, juga serba guna dalam melakukan pertempuran udara berbasis jaringan karena elektronik modernnya sistem peperangan.
“Kami senang telah menyelesaikan pengiriman 22 AH 64-E Apache dan 15 helikopter Chinook ke India,” kata perusahaan itu Jumat 9 Juli 2020. Kelima helikopter itu dikirim dalam satu pengiriman ke Angkatan Udara India di pangkalan udara Hindon, dekat ibukota Delhi. Sebelumnya pada bulan Maret, Boeing menyerahkan lima dari 15 helikopter CH-47F Chinook yang dipesan India.
“Dengan pengiriman helikopter militer ini, kami terus memelihara kemitraan ini dan berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan pasukan pertahanan India untuk memberikan nilai dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan operasional mereka,” kata Surendra Ahuja Direktur Pertahanan Boeing India mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Boeing telah mengirimkan hampir 2.500 helikopter Apache ke 16 negara hingga saat ini, termasuk Amerika, Belanda, Inggris, Yunani, Jepang, India, Singapura, Korea Selatan, Indonesia dan Arab Saudi.