Militer Rusia masih harus menunggu beberapa tahun lagi untuk mendapatkan sistem pertahanan udara S-500.
Komandan Pasukan Pertahanan Rudal Pasukan Aerospace Rusia, Mayor Jenderal Sergei Babakov, mengatakan saat ini sistem yang baru diterima adalah sistem antipesawat S-350 Vityaz sistem anti-. “Pengiriman sistem S-500 Prometei juga direncanakan,” kata Babakov sebagaimana dikutip TASS 7 Juli 2020.
Dia mengatakan bahwa selain dari target aerodinamis dan balistik, sistem S-500 dapat mendeteksi dan menghancurkan senjata hypersound dari semua modifikasi, termasuk dalam ruang dekat. “Ini memberi kami alasan untuk mengatakan bahwa sistem ini tidak memiliki saingan,” kata Babakov.
S-500 Prometei (kelas 55R6M, Triumfator-M) dirancang oleh Almaz-Antey sebagai senjata pertahanan udara generasi baru. S-500 mengoperasikan metode terpisah penghancuran target balistik dan aerodinamis.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexei Krivoruchko mengatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan di majalah perusahaan Radio-Electronic Technologies dari KRET Group pada Februari 2020 bahwa para ahli telah mengadakan uji coba rudal darat ke udara tersebut.
Wakil menteri pertahanan itu juga mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Krasnaya Zvezda pada bulan Desember 2019 bahwa tes awal dari sistem rudal anti-pesawat S-500 akan dimulai pada tahun 2020 dan dimulainya pengiriman seri ke pasukan dijadwalkan pada tahun 2025.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sebelumnya mengatakan bahwa pengiriman S-500 kepada pasukan akan dimulai pada tahun 2020. Rusia telah melatih para spesialis untuk belajar mengoperasikan sistem baru tersebut sejak 2017.
Rusia mengembangkan S-500 yang direncanakan akan beroperasi hingga 25 tahun ke depan. Sistem ini dilaporkan bisa menyerang target pada kisaran 481,2 km atau 80 km lebih jauh dibandingkan dengan sistem rudal yang ada sekarang ini.