Intelijen Amerika Serikat telah menyimpulkan Rusia menawarkan hadiah kepada gerilyawan yang memiliki hubungan dengan Taliban untuk membunuh pasukan koalisi pimpinan Amerika di Afghanistan. Kabar tersebut pertama kali diberitakan oleh The New York Times yang mengutip para pejabat anonym. Pejabat itu juga mengatakan Trump telah diberitahu tentang temuan tersebut pada Maret.
Surat kabar itu mengutip juru bicara Kremlin yang hanya mengatakan bahwa Rusia tidak mengetahui tuduhan itu. Rusia memiliki sejarah yang tidak baik di Afghanistan. Namun, Rusia baru-baru ini dituduh oleh Amerika Serikat secara diam-diam memberikan senjata kecil kepada Taliban.
The New York Times mengatakan ada teori yang berbeda tentang mengapa Rusia akan mendukung serangan Taliban, termasuk keinginan untuk menjaga Amerika Serikat ‘macet ‘dalam perang.
Koran tersebut mengungkap ada kemungkinan Rusia mungkin juga membalas dendam atas pembunuhan Amerika atas tentara bayaran Rusia di Suriah, di mana Moskow mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Menurut surat kabar itu, operasi Taliban dipimpin oleh sebuah unit yang dikenal sebagai G.R.U., yang telah disalahkan dalam berbagai insiden internasional termasuk serangan senjata kimia 2018 di Inggris yang hampir membunuh agen ganda kelahiran Rusia Sergei Skripal