Foto yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Pentagon menunjukkan pesawat siluman F-35A Lightning II menguji kemampuannya untuk menjatuhkan bom gravitasi termonuklir B61-12. Fase upgrade pesawat berikutnya akan memungkinkannya untuk menyebarkan senjata tersebut.
Dalam hampir selusin foto yang diterbitkan oleh F-35 Joint Program Office awal bulan ini memperlihatkan pesawat tempur siluman terbaru Pentagon terlihat menguji kemampuannya untuk menyebarkan iterasi terbaru bom nuklir B61. Senjata itu, dengan hasil ledakan maksimum 50 kiloton, cukup kecil untuk muat di dalam ruang bom internal F-35.
Foto-foto menunjukkan tes dilakukan Juni 2019 di Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California dan menggunakan amunisi inert. Versi Angkatan Udara dari pesawat siluman, F-35A, akan menjadi satu-satunya dari tiga jenis yang dibangun jet tempur oleh Lockheed Martin tersebut yang disertifikasi sebagai Dual Capable Aircraft (DCA) (DCA), yang memungkinkannya untuk membawa bom nuklir maupun konvensional.
Namun, kemampuan Joint Strike Fighter untuk menggunakan B61-12 bergantung pada peningkatan menyeluruh dalam rilis perangkat lunak Block 4. Sertifikasi DCA F-35A diperkirakan tidak akan selesai sampai Januari 2023.
Block 4 juga akan memberikan F-35 opsi senjata lain seperti Naval Strike Missile , Rudal Meteor dan SPEAR serta bom dipandu laser. Bom lain yang F-35 sudah disertifikasi untuk digunakan adalah small diameters bomb GBU-53 StormBreaker.