F-15E Strike Eagle menjadi pesawat pertama yang menunjukkan kompatibilitas dengan bom gravitasi nuklir B61-12, setelah serangkaian uji terbang yang dilaporkan memenuhi standar kinerja dan keselamatan yang ditetapkan Washington.
Sandia National Laboratories mengumumkan F-15E Strike Eagle Angkatan Udara Amerika berhasil menyelesaikan demonstrasi sistem senjata lengkap pada bulan Maret yang menunjukkan kompatibilitas B61-12 dengan pesawat.

Sebagaimana dilaporkan Defense News 7 Juni 2020, sebuah versi tiruan dari bom gravitasi nuklir dijatuhkan oleh pesawat dari ketinggian lebih dari 25.000 kaki di area uji Tonopah Nevada. B61-12 tiruan berada di udara selama sekitar 55 detik sebelum mendarat di sasaran. Tes sukses lain dilakukan dari ketinggian 1.000 kaki.
Sandia adalah salah satu dari tiga laboratorium penelitian dan pengembangan di bawah Badan Keamanan Nuklir Nasional Amerika. Tes kompatibilitas F-15E-B61-12 datang sebagai bagian dari Program Perpanjangan Hidup atau Life Extension ProgramB61-12 yang berupaya untuk memperbarui, menggunakan kembali, atau mengganti semua komponen bom nuklir dan non-nuklir untuk memperpanjang umur layanan dari B61 setidaknya 20 tahun.
B61-12 dijadwalkan akan disertifikasi untuk pembom strategis B-, jet tempur F-16 C / D dan F-35 Lightning II. Amerika, yang saat ini menghabiskan sekitar US$ 1,5 triliun untuk memodernisasi pasukan nuklirnya, memiliki 20 bom B61-12 di pangkalan Jerman.