More

    Amerika Rilis Bukti MiG-29 di Libya Milik Rusia

    on

    |

    views

    and

    comments

    Komando Afrika Amerika Serikat pada hari Selasa 26 Mei 2020 merilis serangkaian foto yang menunjukkan bahwa Rusia mengerahkan pesawat tempur militer ke Libya.

    Pesawat militer Rusia, termasuk jet tempur Mig-29 Fulcrum dan Su-24 Fencer  tersebut dikerahkan ke Libya untuk mendukung kontraktor militer swasta yang disponsori negara Rusia dan beroperasi di negara tersebut. Setidaknya enam Mig-29 dan dua Su-24 yang dikawal oleh dua Su-35 telah tiba di Libya.

    Pesawat tempur Rusia tiba di Libya, dari pangkalan udara di Rusia, setelah transit Suriah di mana mereka dicat ulang untuk menyamarkan ciri Rusia.

    “Dunia mendengar Mr. Haftar menyatakan dia akan meluncurkan kampanye udara baru. Itu akan dilakukan dengan pilot tentara bayaran Rusia yang menerbangkan pesawat yang disuplai Rusia untuk mengebom Libya, ”kata Komandan Komando Afrika Amerika Jenderal Stephen Townsend.

    Pesawat militer Rusia kemungkinan akan memberikan dukungan udara jarak de4kat untuk pasukan militer swasta Wagner yang mendukung Tentara Nasional Libya atau LNA melawan Pemerintah Kesepakatan Nasional yang diakui secara internasional.

    “Rusia jelas-jelas berusaha memberi tip pada timbangannya di Libya. Seperti yang saya lihat mereka lakukan di Suriah, mereka memperluas jejak militer mereka di Afrika menggunakan kelompok tentara bayaran yang didukung pemerintah seperti Wagner, ” kata Townsend sebagaimana dilaporkan CNN.

    “Sudah terlalu lama, Rusia membantah sepenuhnya keterlibatannya dalam konflik Libya yang sedang berlangsung. Sekarang tidak bisa disangkal. Kami menyaksikan Rusia menerbangkan jet tempur generasi keempat ke Libya. Baik LNA maupun militer swasta tidak dapat mempersenjatai, mengoperasikan dan mempertahankan para jet tempur ini tanpa dukungan negara. Dukungan yang mereka dapatkan dari Rusia. ”

    Rusia selama ini disebut telah mempekerjakan Wagner di Libya untuk menyembunyikan peran langsungnya. Komando Afrika Amerika menilai tindakan militer Moskow telah memperpanjang konflik Libya dan memperburuk korban dan penderitaan manusia di kedua sisi.

    “Jika Rusia merebut pangkalan di pantai Libya, langkah logis berikutnya adalah mereka menggunakan kemampuan penolakan jarak jauh (A2/AD) permanen,” kata Jenderal Angkatan Udara Amerika Jeff Harrigian, komandan Pasukan Udara Amerika di Eropa- Afrika. “Jika hari itu tiba, itu akan menciptakan masalah keamanan yang sangat nyata di sisi selatan Eropa.”

    Dia menambahkan tindakan Rusia di Libya juga akan memperburuk ketidakstabilan regional yang telah mendorong krisis migrasi yang mempengaruhi Eropa.

    Lantas bagaimana reaksi Turki? lebih lengkap simak video berikut:

    https://www.youtube.com/watch?v=t2rUbk-q51M

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.