Rusia telah mengerahkan armada kapal selam di lepas pantai Suriah. Dan bukan sembarang kapal selam. Ini adalah kapal selam paling tenang di dunia yang NATO telah menjulukinya sebagai “Black Hole.” Kapal selam bertenaga diesel listrik dan tentu mampu menembakkan rudal darat dari laut.
Kapal Selam juga dikenal sebagai Rostov -on- Don dan Rusia telah menggunakan mereka melawan ISIS dan pemberontak Surish.
Kapal Selam Rusia ini dapat tetap terendam selama 45 hari. Beratnya di 4.000 ton, terhitung sangat kecil dan bisa bergerak cepat dan manuver tinggi. Kecepatan di bawah air kapal adalah 20 knot. Karena ukurannya yang kecil, itu bisa masuk ke air dangkal. Karena begitu tenang, itu tidak meninggalkan suara.
“Black Hole” adalah salah satu senjata rahasia Rusia dan sekarang mengambil tempat tinggal lepas pantai Suriah, Lebanon, Turki dan Israel.
Berapa banyak yang ada? tebakan intel terbaik mengatakan bahwa Rusia memiliki 20 “Black Holes.” Mungkin ada enam dari tujuh kapal selam ini sekarang tenggelam di Laut Mediterania.
Mereka tidak sendirian. Kapal selam lain seperti milik Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Prancis juga wira wiri di lautan ini. Israel juga memiliki kapal selam di Mediterania. Yang lain datang dan pergi sesuka hati. Tapi untuk Israel daerah ini adalah rumah.
Tahun lalu Iran juga membawa salah satu dari kapal selam melalui Terusan Suez dan masuk ke Mediterania. Kapal selam dikawal oleh kapal angkatan laut dan mereka melaju tepat ke Suriah.
Setelah mencapai tujuan, kapal berputar dan kembali ke Iran. Tetapi tidak ada yang tahu pasti apakah benar-benar kembali ke Iran atau tetap di Mediterania. Yang kita tahu bahwa itu adalah pertama kalinya dalam beberapa dekade Iran memiliki kehadiran angkatan laut di Laut Mediterania.
Mereka tidak sebanyak “Black Hole”, tetapi Israel memiliki lima atau enam (sekali lagi, itu rahasia dan diklasifikasikan dan tidak ada yang tahu pasti) kapal selam diesel listerik kelas lumba-lumba yang telah secara khusus dirancang ulang dan dilengkapi dengan kemampuan untuk menembakkan Tomahawk serta “senjata lainnya.”
Masing-masing kapal selam, diyakini, dilengkapi dengan rudal nuklir 200 kilo berisi enam kilo plutonium. Hal ini dikenal sebagai senjata serangan kedua. Dalam hal bahwa Iran atau negara lain menyerang Israel dengan nuklir.
Aman untuk mengasumsikan bahwa, karena ancaman yang dihadapi Israel dari banyak musuh-musuhnya, semua kapal selamnya tidak di pantai, tapi, lebih tepatnya, mereka bergerak di sekitar perairan penyerang potensial. Mengingat ketegangan baru di kawasan dan kehadiran kapal selam Rusia di kawasan itu, Israel telah mungkin memindahkan beberapa kapal selam mereka lebih dekat ke rumah. Kapal selam Israel kemungkinan melacak kapal selam Rusia di permainan berbahaya kucing dan tikus di bawah air.
Rusia ingin apa yang dilakukan di udara Suriah juga dilakukan di dalam air mediterania.
Dengan kehadiran kapal selam mereka yang kuat di lepas pantai Suriah, Rusia telah menciptakan apa yang telah disebut sebuah Arc of Steel atau benteng baja. Sebuah busur dari Arktik melalui Laut Baltik ke Crimea ke Laut Mediterania. Rencana permainan yang menantang untuk menghadapi NATO dan Barat. Dalam game ini, Timur Tengah adalah salah satu penghubung dalam rantai pengaruh angkatan laut, kekuatan dan intimidasi
