AIM – 120 AMRAAM
AIM-120 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile (AMRAAM) yang dikembangkan oleh Raytheon telah membuktikan kemampuan tempurnya selama misi di Irak , Bosnia dan Kosovo . Kemampuan multi -shot , dan mampu menghindari dari flare pengalih perhatian, berbahan bakar padat motor roket membuat AIM – 120 salah satu AAMs terbaik dunia.
AMRAAM digunakan oleh 36 negara di seluruh dunia dan dapat digunakan pada F – 22 , Eurofighter Typhoon , F – 15 , F – 16 , F/A-18 , F – 35 JSF , Sea Harrier , Tornado , Harrier II Plus, JAS – 39 Gripen , dan Norwegian Advanced Surface-to-Air Missile System (NASAMS) ( NASAMS).
Rudal ini dipandu oleh radar pencari aktif internal yang dilengkapi dengan unit referensi inersial dan mikro . Rudal membawa hulu ledak fragmentasi ledak tinggi dengan kedekatan dan kontak sekering .
AIM – 9X Sidewinder
Rudal yang dikembangkan oleh Raytheon dan merupakan anggota terbaru dalam keluarga Sidewinder rudal udara-ke – udara jarak pendek . Disebut-sebut sebagai salah satu rudal jarak pendek AAMs paling maju di dunia , dapat dengan mudah diintegrasikan pada berbagai pesawat tempur modern.
Rudal ini resmi digunakan Angkatan Laut, Angkatan Udara dari delapan negara. Biasa dicantolkan pada F – 15 , F – 16 , F/A-18 , Sea Harrier dan F – 4 pesawat tempur , A – 4 , AV – 8B dan pesawat serangan Tornado , dan AH – 1 helikopter .
AIM – 9X Block -I varian dilengkapi dengan focal plane array IR seeker untuk akurasi tembakan dan daya ledak tinggi. AIM – 9X Blok II varian dengan panduan elektronik terbaru saat ini sedang dalam pengembangan.
AIM – 132 ASRAAM
AIM- 132 ASRAAM (Advanced Short Range Air – to- Air Missile ) dirancang oleh MBDA untuk dalam jangkauan visual ( WVR ) misi tempur untuk angkatan udara Inggris. Rudal ini juga digunakan oleh angkatan udara Australia untuk melengkapi F-18 Hornet.
Resmi mulai digunakna Inggris pada September 2002 dan Australia pada tahun 2004. Pesawat yang bisa menggunakan rudal ini adalah Eurofighter Typhoon , Tornado , F/A-18 , dan F – 35 Joint Strike Fighter. ASRAAM dipandu dengan radar dan laser yang canggih untuk menuju korbannya dengan tepat. Rudal ini juga mampu menghindar dari tipuan flare.

R-37M
R-37M yang dibangun Rusia adalah rudal yang kuat dan efektif dan jauh lebih bermanuver dibanding pendahulunya, R-33. Rudal ini dapat melibatkan target dari ketinggian antara 15 dan 25.000 meter, memberikan fleksibilitas yang besar.
R-37M diyakini untuk melacak targetnya dengan radar homing semi aktif dan aktif 9B-1388. Cara kerja R-37M diawali dengan platform peluncuran mendeteksi targetnya dan meluncurkan R-37 ke posisi perkiraan target. Begitu R-37M berada dalam kisaran target yang sesuai, ia mengaktifkan radar homing untuk mengunci target. R-37M juga dapat menggunakan mode fire and forget
Hulu ledak fragmentasi eksplosif tinggi sangat besar yakni 60 kilogram dan mampu merusak dengan parah pesawat AWACS. Rudal ini memiliki kecepatan 6 Mach atau sekitar 7 350 km / jam, yang cukup mudah mengejar setiap jenis pesawat terbang. Jangkauan rudal ini dikabarkan hingga 200 km.
Tampaknya R-37M akan digunakan pada dua jenis pesawat terbang. Yang pertama adalah MiG-31BM, dan yang kedua adalah jet tempur multiperan Su-35S yang dikenal hebat.
R-37 juga terkait dengan R-33, rudal udara ke udara jarak jauh yang besar yang digunakan pada MiG-31 dan memiliki jangkauan lebih dari 120 km serta menggunakan radar homing semi aktif.
A- Darter
A- Darter adalah generasi kelima sistem rudal udara – ke-udara yang dikembangkan oleh Denel Dynamics , Mectron , Avibras , dan Opto Eletronica . Rudal ini dimaksudkan untuk melengkapi pesawat tempur generasi mendatang dan dijadwalkan masuk resmi ke militer Afrika Selatan dan Brasil pada 2014.
Rudal itu dapat diintegrasikan pada JAS – 39 Gripen , Elang Mk120 , F – 5E / F Tiger II , F – 5A / B dan jet tempur masa depan.
R – 77 ( RVV – AE )
Rudal udara ke udara jarak menengah yang dikembangkan oleh State Machine – Building Design Bureau ” Vympel “. R-77 (RVV-AE) dapat digunakan pada pesawat tempur MiG / Sukhoi dan pesawat buatan luar negeri lainnya serta sistem senjata anti-udara darat.
Mampu membawa hulu ledak seberat 22,5 kg untuk jarak maksimum 80km. Sebuah sistem navigasi inersia / radio-dikoreksi memandu rudal selama fase penerbangan awal, sementara multi-fungsi doppler-radar monopulse aktif pencari digunakan dalam fase terminal