
Stealth
Kapal selam bertenaga nuklir telah menjadi sangat tenang-setidaknya lebih tenang dibandingkan kapal selam diesel dengan mesin yang terus menyala.
Meski kapal selam bertenaga nuklir mungkin tidak dapat mendeteksi menggunakan sonar pasif lainnya, sebagaimana dibuktikan oleh tabrakan kapal selam rudal balistik nuklir Inggris dan Prancis tahun 2009 karena keduanya tidak saling menyadari kehadiran kapal selam lain bahkan dalam jarak dekat.
Namun, ada alasan untuk percaya bahwa AIP kapal selam dapat melakukan ini jika dirancang dengan baik. Kapal selam berenang di bawah air bahkan lebih tenang. Hidrolik dalam reaktor nuklir menghasilkan kebisingan karena mereka memompa cairan pendingin, sedangkan sebuah kapal selam mesin AIP hampir diam.

Kapal selam bertenaga diesel juga bisa mendekati tingkat ketenangan ketika berjalan dengan daya baterai, tetapi hanya bisa melakukannya selama beberapa jam sedangkan kapal selam AIP dapat menyimpannya untuk beberapa hari.
Kapal selam diesel dan AIP memiliki lebih dari kesempatan lebih besar untuk menyelinap melalui pertahanan anti-kapal selam dan menenggelamkan kapal induk . Meski tentu saja hal ini juga telah dilakukan oleh kapal selam nuklir.

Daya Tahan
Kapal selam nuklir dapat beroperasi di bawah air selama tiga atau empat bulan pada satu waktu dan melintas samudera luas dengan mudah.
Meski beberapa kapal selam konvensional dapat berlayar jauh, tak satu pun memiliki daya tahan bawah laut yang sebanding dengan kapal selam nuklir.
Namun kapal selam AIP telah mempersempit kesenjangan. Jika kapal selam diesel tua perlu ke permukaan untuk mengisi baterai dalam hitungan jam atau beberapa hari untuk mengisi ulang baterai, kapal bertenaga AIP hanya perlu ke permukaan setiap dua sampai empat minggu, tergantung pada jenisnya.
Beberapa sumber yang belum terkonfirmasi bahkan mengatakan Type 214 Jerman dapat bertahan lebih dari 2 bulan. Tentu saja, muncul kapal selam, bahkan mereka mempekerjakan snorkel, relatif mudah untuk mendeteksi dan menyerang.

Kapal selam nuklir masih memiliki keunggulan yang jelas dalam daya tahan lebih dibandingkan kapal selam AIP, terutama pada patroli jarak jauh.
Namun, untuk negara-negara seperti Jepang, Jerman dan China yang sebagian besar beroperasi dekat dengan pantai rumah atau Negara sahabat, daya tahan ekstrim bukan prioritas utama.