Turki mulai bekerja untuk membangun ‘Project Siper’, sistem pertahanan udara jarak jauh untuk melindungi diri dari rudal dan pesawat.
Project Siper akan mirip dengan misi yang diemban sistem pertahanan udara S-400 yang dibeli Ankara dari Rusia serta Patriot buatan Amerika yang Washington menolak untuk menjual ke Turki.
“Saya berharap keberuntungan untuk sistem pertahanan rudal udara regional jarak jauh kami, yang kami namai Siper,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan sebagaimana dikutip Defense World Kamis 1 November 2018.
Pengiriman pertama dari sistem Siper diharapkan pada akhir tahun 2021 yang akan menjadi proyek bersama oleh TÜBİTAK SAGE, ASELSAN dan ROKETSAN.
Perusahaan elektronik pertahanan Turki ASELSAN telah mengatakan pada 16 Januari tahun ini bahwa mereka telah menandatangani kemitraan bisnis dengan TÜBİTAK SAGE dan ROKETSAN untuk proyek sistem pertahanan jangka jauh dalam negeri yang disebut sebagai Undersecretariat for Defence Industries.
Turki telah membeli rudal permukaan ke udara S-400 dari Rusia yang pengirimannya diharapkan dari Oktober 2019. Kesepakatan S-400 juga diharapkan diikuti dengan transfer teknologi yang dapat membantu pengembangan Siper, meskipun tidak ada konfirmasi resmi mengenai hal ini.