Otoritas kedirgantaraan Turki telah memilih keluarga mesin General Electric F110 untuk menerbangkan prototipe dan batch awal menjadi jet tempur pertama yang dibangun di dalam negeri dan dikenal sebagai TF-X.
Seorang pejabat pengadaan senior mengkonfirmasi bahwa mesin kembar TF-X akan didukung oleh mesin F110-GE-129 atau F110-GE-132. “Ini adalah solusi sementara sampai kami bisa membangun mesin sendiri untuk TF-X,” kata pejabat itu sebagaimana dikutip Defense News Kamis 1 November 2018.
Berdasarkan kesepakatan, prototipe pertama dari TF-X dan sejumlah batch awal yang tidak diketahui akan didukung oleh mesin F110. Turki kemudian berencana untuk beralih ke mesin untuk dikembangkan oleh TRMotor, konsorsium mesin nasional.
Tetapi beberapa sumber aerospace mengatakan F110 mungkin bukan mesin ideal untuk jet tempur generasi kelima. “Jika Turki memilih opsi GE, mereka harus berkompromi pada kemampuan siluman TF-X,” kata seorang spesialis pertahanan yang bermarkas di Paris.
Mesin F110 dikenal cukup tangguh dan digunakan oleh sejumlah jet tempur termasuk F-16 dan F-15.
Awal tahun ini, Turki dan Rolls-Royce mendekati kesepakatan kerjasama strategis untuk pengembangan dan co-produksi mesin untuk TF-X. Perusahaan Inggris dan pemerintah Turki menandatangani surat keinginan untuk menyelesaikan negosiasi pada program mesin pada 31 Juli, tetapi rencana itu tidak membuahkan hasil.
Para pejabat Turki mengatakan ide di balik kesepakatan GE adalah bergantung pada teknologi asing untuk akhirnya dalam jangka panjang membangun mesin asli untuk menyalakan TF-X.
Turki ingin membangun TF-X dengan dukungan pengetahuan dari BAE Systems. Pada Januari 2017, Inggris dan Turki menandatangani kesepakatan senilai lebih dari US$ 128 juta atau sekitar Rp1,9 triliun untuk mengembangkan jet tempur Turki. Turki berharap memiliki penerbangan uji pertama dari pesawat pada 2023.
Baca juga: