Amerika sudah memiliki dua jet tempur generasi kelima yakni F-22 Raptor dan F-35. Yang kedua juga sudah menyebar ke berbagai negara di dunia. China, di sisi lain juga telah memasukkan jet tempur silumannya J-20 ke operasional dan masih memiliki simpanan J-31. Sedangkan Rusia juga sedang bersiap memasukkan Su-57 ke Angkatan Udara mereka setelah pengembangan yang cukup lama.
Tetapi, sehebat apapun jet tempur generasi kelima, para petarung yang ada di kelas generasi keempat hampir pasti akan tetap eksis dalam waktu cukup lama. Lockheed Martin masih terus memproduksi F-16 untuk sejumlah negara. Demikian juga dengan F-15 dan F/A-18 Super Hornet milik Boeing, garis produksinya belum mati.
Jet tempur Su-27 yang lahir di era Perang Dingin juga masih terus berkibar. Su-35, Su-30, Su-34 yang pada dasarnya adalah pengembangan dari Flanker terus menguasai garis produksi jet tempur Rusia. Ini menunjukkan setidaknya hingga 2040, kelas generasi keempat tidak akan tersingkir.
Mengapa jet tempur generasi keempat bisa bertahan begitu lama? Selain tentu saja soal harga, alasan utamanya adalah bahwa generasi keempat adalah pesawat multirole yang sebenarny. Meski banyak pesawat sebelum generasi ke-4 juga digambarkan sebagai multirole, seperti F-4 Phantom II, generasi ke-4 membawa jet tempur multirole ke tingkat berikutnya dengan kemajuan teknologi komputer yang memungkinkan untuk memprogram ulang pesawat dengan mudah untuk membawa berbagai jenis senjata dan misi.
Komputer yang lebih baik memungkinkan integrasi multi-function display (MFD). Meskipun ini bukan versi awal dari jet tempur generasi keempat, teknologi mulai diperkenalkan pada pertengahan 1980-an dengan pertama kali diusung F-16C. MFD kini hadir di hampir setiap jet tempur generasi ke-4.
MFD memungkinkan integrasi senjata baru dengan lebih mudah. Sebelumnya, senjata baru mungkin memerlukan kotak kontrol khusus untuk ditambahkan ke berbagai bagian kokpit agar pilot dapat mengendalikannya. MFD menyederhanakan dengan cukup menambah pemrogaman tanpa ada perangkat keras yang dipasang di kokpit. Hal ini karena mereka miliki beberapa layar yang dapat menampilkan data penargetan.
Meski pesawat generasi kelima juga memiliki fitur MFD, kehadiran mereka di pesawat generasi keempat berarti bahwa mengintegrasikan senjata baru pada mereka secara signifikan lebih mudah daripada pada generasi sebelumnya.
Kemajuan teknologi komputer juga memungkinkan radar menjadi jauh lebih fleksibel daripada sebelumnya. Pada generasi sebelumnya, pesawat cenderung fokus pada darat atau udara untuk radar mereka, dengan radar kehilangan sejumlah fungsi yang signifikan ketika beralih di antara dua mode tersebut.
Dengan peningkatan dalam komputasi dan pengenalan radar electronically scanned array (ESA), radar menjadi jauh lebih fleksibel, mampu beroperasi dalam mode udara ke- udara dan udara ke darat secara bersamaan dengan kinerja tinggi.
Untuk jet generasi ke-4 yang datang sebelum inovasi-inovasi dalam radar ini, ada kecenderungan lain yang dapat memungkinkan mereka untuk melayani untuk waktu yang lama yakni miniaturisasi dan modularisasi elektronika. Karena lebih mudah membuat radar berkinerja tinggi dalam paket kompak dengan teknologi baru, radar generasi keempat dapat mengikuti perkembangan pesawat yang lebih baru.
Radar canggih baru bahkan telah dipasang ke pejuang generasi ketiga seperti MiG-21 dan Mirage III, meskipun desain lama dari pesawat ini mungkin memerlukan beberapa kabel untuk ditempatkan di bawah fairings aerodinamis di luar lambung utama pesawat, seperti yang terlihat pada MiG-21 Lancer.
Selain alasan teknis semata, pesawat generasi keempat yang dikemas dengan upgrade baru seringkali cukup baik.
Meskipun alasan-alasan ini untuk menjaga pesawat generasi ke-4 tetap dalam pelayanan, banyak yang benar-benar akan segera mencapai akhir masa hidup mereka. Jet paling awal dari generasi dibangun pada 1970-an, sehingga beberapa jet telah hampir 40 tahun terbang. Jet-jet ini mungkin akan pensiun untuk selamanya.
Tetapi sekali lagi petarung generasi ke-4 masih bergulir dari jalur produksi. Jadi tidak peduli secanggih apapun jet tempur siluman, generasi keempat tidak akan ke mana-mana. Mereka masih akan terus terbang dan bertarung dengan gigih di berbagai penjuru langit.