Pesawat tempur siluman F-22 Raptor Amerika baru saja menyelesaikan gelombang tempur pertama mereka dalam operasi di atas Suriah dan Irak. Dalam misi yang berlangsung sejak 2014 tersebut F-22 mengusir mundur hampir 600 pesawat musuh.
Pentagon mengatakan pesawat tempur Rusia, Suriah, dan Iran semuanya beroperasi di langit di atas Suriah, dan aset udara Amerika sering menghalangi atau memaksa mudnur serangan udara terhadap pasukan Amerika di sana.
“F-22 melindungi pasukan ketika Amerika menyerang pada April karena penggunaan senjata kimia dengan terbang jauh ke wilayah musuh yang dihuni oleh pertahanan udara canggih,” kata Pentagon sebagaimana dilaporkan Business Insider.
Pentagon menambahkan F-22, yang menggabungkan kemampuan siluman dan top-of-the-line dogfighting, berfungsi baik sebagai jet tempur dan pembom saat melindungi pasukan Amerika dan membantu misi ofensif melawan musuh bersenjata berat.
“F-22 pilot dari 94th Fighter Wing menyelesaikan 590 penerbangan dengan total 4.600 jam terbang dengan 4.250 pon persenjataan yang dijatuhkan selama penempatan mereka ke wilayah dalam gelombang tempur F-22 Raptor pertama,” kata Pentagon.
Pentagon menambahkan F-22 “menghalangi” 587 pesawat musuh dalam misi, menunjukkan bahwa jet itu cukup disegani oleh jet-jet tempur lawan terutama buatan Rusia.
F-22 juga kerap mengawal F / A-18 Angkatan Laut AS sebagai bagian dari misi mereka. Pada Juni 2017, Letnan Cmdr. Mike “MOB” Tremel, seorang pilot Angkatan Laut F / A-18E Super Hornet menembak jatuh Su-22 Suriah yang mengancam pasukan Amerika di negara itu.
Pilot jet tempur siluman juga melindungi pasukan Amerika dari pesawat pembom musuh dan juga mendukung pasukan Amerika , Inggris, dan Perancis ketika mereka menyerang rezim Presiden Suriah Bashar Assad di negara barat sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia.
“F-22 terbang jauh ke dalam wilayah Suriah, menghadapi jet tempur musuh musuh dan sistem rudal permukaan ke udara,” kata Pentagon.
F-22 telah menemui jet tempur musuh di atas Suriah sebelumnya, tetapi Pentagon hanya melaporkan interaksi dan intersepsi berlangsung relatif aman.