Kapal Selam Rusia Yang Membawa 200 Rudal Hipersonik Nuklir Siap Perang Tahun 2024
Kelas Borei

Kapal Selam Rusia Yang Membawa 200 Rudal Hipersonik Nuklir Siap Perang Tahun 2024

Laporan intelijen Amerika menyebutkan Rusia akan memiliki armada kapal selam bertenaga nuklir yang mampu meluncurkan rudal balistik antarbenua yang dilengkapi dengan senjata hipersonik pada 2024.

CNBC mengutip sumber yang tahu tentang laporan tersebut menulis Moskow berencana untuk menambah setidaknya delapan kapal selam  yang akan mampu menembakkan hingga 20 ICBM, masing-masing dipersenjatai dengan 10 senjata nuklir dan hipersonik.

Untuk membiayai delapan kapal selam baru itu, menurut laporan intelijen Amerika, Moskow akan mengorbankan program modernisasi militer lainnya, seperti armada kapal permukaan. Dana untuk program tersebut akan dialihkan untuk pembangunan kapal selam futuristik tersebut.

Kapal selam Borei II, yang juga disebut Borei-A, adalah kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir generasi keempat yang dijadwalkan bergabung dengan Armada Utara dan Pasifik Angkatan Laut Rusia.

Sebagai perbandingan Angkatan Laut Amerika saat ini memiliki 14 kapal di armada bertenaga nuklirnya, semua kelas Ohio yang ditugaskan untuk misi pencegahan nuklir.

Borei II,  merupakan kelas pertama kapal selam yang dikembangkan  Rusia sejak Perang Dingin yang dapat meluncurkan 20 rudal balistik antar benua Bulava.

Setiap Bulava dapat membawa hulu ledak nuklir berkekuatan 100 hingga 150 kiloton, yang kira-kira 10 kali lebih kuat dari bom atom Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima.

Terlebih lagi, tidak seperti rudal tradisional, yang membawa satu hulu ledak, rudal Bulava mampu membawa hingga 10 senjata nuklir dan hipersonik di ujungnya.

Itu berarti satu kapal selam Borei II berpotensi meluncurkan 200 senjata hipersonik, sebuah ancaman yang menurut CNBC dan juga New York Post tidak dapat dilawan oleh Amerika, setidaknya untuk saat ini.

Senjata hipersonik dapat melakukan perjalanan di 5 Mach atau lebih. Ini berarti bahwa ancaman hipersonik dapat melakukan perjalanan sekitar satu mil per detik.

Kabar tentang pembangunan kapal selam ini datang sekitar enam bulan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut-nyebut arsenal hipersoniknya yang tak terkalahkan.

“Saya ingin memberi tahu semua orang yang telah memacu perlombaan senjata selama 15 tahun terakhir, berusaha untuk mendapatkan keuntungan sepihak atas Rusia, memperkenalkan sanksi yang melanggar hukum yang bertujuan untuk menahan pembangunan negara kita: Anda telah gagal menahan Rusia,” kata Putin saat pidato Maret 2018 lalu.

Menurut sumber yang tahu tentang laporan intelijen Amerika, dari enam senjata yang diluncurkan Putin pada bulan Maret, dua dari mereka akan siap untuk perang pada tahun 2020.