Amerika akan memastikan bahwa jet tempur masa depan yang dibangun Inggris kompatibel dengan pesawat siluman F-35 yang dibangun oleh Lockheed Martin.
Jenderal Tod Wolters, komandan pasukan udara Amerika dan NATO di Eropa, mengatakan kepada wartawan melalui teleconference bahwa dia telah menyaksikan peluncuran Inggris dari upaya pengembangan jet tempur baru dari jauh, tetapi tidak berbicara dengan pejabat Inggris secara khusus tentang program pesawat tempur baru. .
Pejabat Inggris meluncurkan program jet tempur Tempest baru minggu lalu di Farnborough Airshow di luar London.
Wolters mengatakan di masa lalu para pejabat dari kedua negara telah membahas kemampuan udara tempur masa depan dan menyepakati perlunya memastikan sistem baru bisa bekerja dengan senjata yang ada.
“Salah satu bahan utama yang harus masuk ke sistem masa depan adalah untuk memastikan bahwa itu [sistem] dapat dioperasikan dengan sistem yang ada dan tentu saja sistem yang Inggris pegang,” katanya, mengacu pada armada jet tempur F-35 yang tumbuh di Inggris.
“Ketika Inggris memutuskan untuk maju dengan sistem yang dapat disebut Tempest, kami berharap bahwa itu akan menjadi dapat diinteroperasikan mungkin dengan sistem besar yang baru saja mereka peroleh F-35B,” katanya dilansir Euronews Rabu 25 Juli 2018. Dia yakin bahwa Inggris sangat memperhatikan masalah yang dia disebutnya sangat penting tersebut.
Inggris mengatakan pihaknya mencari mitra internasional untuk program pembangunan jet tempur baru, dan sudah dalam diskusi dengan Swedia, Jepang dan negara lain. Wolters mengesampingkan pertanyaan apakah Amerika Serikat juga bisa memainkan peran.
Dia mengumumkan rencana untuk membawa pesawat generasi kelima Amerika ke Eropa dalam beberapa bulan mendatang untuk melanjutkan upaya mengintegrasikan kemampuan tersebut dengan pesawat generasi kelima yang dioperasikan oleh sekutu, dan dengan senjata generasi keempat yang lebih tua di Eropa.
Namun dia menolak menyebutkan apakah jet tempur yang akan dikirim ke Eropa adalah F-35 atau F-22 dan kapan pesawat itu akan dikirim.
Penempatan juga akan membantu Amerika dan pejabat sekutu mengasah perencanaan untuk kemungkinan perang di masa depan, termasuk kemampuan untuk mendeteksi serangan musuh, dan untuk menguasai dan mengendalikan kekuatan militer, katanya.
