Dinas Keamanan Federal Rusia dilaporkan mencurigai bahwa dua rudal hipersonik baru yang dibangun negara tersebut telah bocor ke mata-mata Barat.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis 19 Juli 2018 merilis rekaman terbaru dari dua sistem persenjataannya yang paling revolusioner yakni rudal hipersonik Kh-47M2 “Kinzhal” yang diluncurkan dari udara dan rudal Avangard, sebuah rudal balistik yang khusus dibuat untuk mengalahkan sistem pertahanan rudal Amerika.
Dinas Keamanan Federal, yang dikenal sebagai FSB, kini mencurigai sistem yang masing-masing bisa melesat sekitar 10 kali kecepatan suara, telah bocor ke Barat.
“Telah ditetapkan bahwa kebocoran itu berasal dari karyawan TsNIIMash,” sumber yang dekat dengan penyelidikan FSB mengatakan kepada surat kabar Kommersant Rusia, dan dikutip BBC Sabtu 21 Juli 2018.
TsNIIMash adalah perusahaan ruang angkasa dan pertahanan milik negara Rusia. “Tentu saja kasus ini tidak akan berakhir hanya dengan beberapa pemecatan,” kata sumber itu.
Amerika, China dan Rusia semuanya dikurung dalam perlombaan untuk menciptakan senjata yang dapat melakukan berkali-kali kecepatan suara, mengalahkan sistem pertahanan rudal saat ini.
China dan Rusia sering menguji senjata mereka dan bahkan menerjunkan beberapa sistem di depan Amerika, tetapi fokus mereka adalah nuklir, sementara Amerika mencari tujuan yang lebih sulit secara teknis.
Dengan senjata nuklir, seperti yang Rusia dan China inginkan pada hipersonik mereka, akurasi tidak penting. Tetapi Amerika menginginkan hipersonik untuk rudal serangan presisi yang berarti ia memiliki tantangan tambahan menyerang dalam jarak beberapa meter dari target.
Mengingat bahwa senjata nuklir mewakili tingkat konflik tertinggi, diyakini dalam banyak kasus sebagai skenario akhir dunia, visi Amerika untuk senjata konvensional hipersonik presisi dipandu akan memiliki lebih banyak aplikasi. Hipersonik yang diusulkan Amerika dapat menargetkan orang dan bangunan tertentu, membuat mereka berguna untuk serangan seperti yang baru-baru ini terjadi di Suriah.
Tetapi jika kabar data rudal Rusia jatuh ke barat, maka ini menjadi malapetaka karena jelas bisa membuat keunggulan komparatifnya menjadi lemah.