Para pemimpin Eropa dengan cepat berjanji untuk memenuhi komitmen kepada aliansi untuk meningkatkan anggaran pertahanan guna menanggapi ancaman Presiden Amerika Donald Trump yang akan menjadikan KTT NATO di Brussel sebagai tes tekanan bagi aliansi yang sudah berumur 50 tahun tersebut.
The Telegraph melaporkan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menandatangani peningkatan pembelanjaan senilai US$ 18,8 miliar pada 13 Juli 2018. Menurut rancangan undang-undang itu, Prancis akan meningkatkan pengeluaran militernya secara bertahap selama tujuh tahun ke depan untuk memenuhi persyaratan NATO sebesar 2% dari produk domestik bruto (PDB). Namun, lebih dari setengahnya akan dihabiskan setelah 2022, setelah masa jabatan Macron berakhir.
Jerman, sebagai anggota penting NATO lain dan ekonomi terbesar Eropa, juga berjanji untuk memenuhi 2% dari target PDB tepat sebelum KTT transatlantik mendatang. Kanselir Angela Merkel menegaskan niat Jerman yang sebelumnya diartikulasikan untuk membelanjakan lebih banyak untuk militer.
Dalam pidatonya, dia menunjukkan bahwa tantangan untuk NATO telah berubah secara drastis dalam beberapa tahun terakhir dan organisasi perlu “lebih fokus pada membela aliansi.”
“Untuk melakukan itu kita harus membuat pengaturan yang diperlukan, misalnya melalui kehadiran di negara-negara Eropa Tengah dan Timur,” katanya.
Pada awal Juli, Menteri Keuangan Jerman mempresentasikan rancangan anggaran untuk tahun depan yang meningkatkan pembelanjaan militer negara itu sebesar US$ 4,65 miliar, hingga mencapai US$ 50,5 miliar.
Meskipun angka ini masih 1,2% dari PDB, baik Merkel dan Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen menegaskan kembali komitmen Jerman untuk meningkatkan belanja militer menjadi 1,5 persen dari PDB pada 2024.
Meskipun langkah itu telah disambut baik dalam NATO, dalam wawancaranya dengan koran Jerman Bild, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menunjukkan bahwa ini tidak cukup dan negara perlu melakukan lebih banyak.
“1,5 persen tidak 2 persen. Saya menyambut baik kenyataan bahwa Jerman secara signifikan meningkatkan pembelaan pertahanannya. Tapi saya berharap Jerman melakukan lebih banyak,” katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Presiden Amerika Donald Trump terus mengecam tidak cukupnya pembelanjaan militer sekutu NATO dan kegagalan mereka untuk memenuhi target 2% PDB. Bahkan muncul spekulasi Donald Trump dapat menarik pasukan Amerika keluar dari Eropa.
Ketegangan telah tumbuh menjelang KTT NATO yang dijadwalkan akan digelar 11-12 Juli di Brussels, karena kepala negara Amerika mengirim surat kepada para pemimpin beberapa negara NATO, termasuk Belgia, Kanada, Jerman dan Norwegia, untuk mengekspresikan ketidakpuasan Washington karena ketidakpatuhan negara-negara tersebut terhadap kewajiban mereka untuk meningkatkan pembelanjaan pertahanan.