Rusia mengembangkan armada yang mampu membawa rudal hipersonik Kinzhal atau Dagger. Setelah sebelumnya MiG-31BM Foxhound yang di plot untuk membawa rudal tersebut, pembom jarak jauh Tu-22M3M Backfire-C juga sedang dirancang untuk bisa menjadi platform peluncur.
Secara kecepatan Tu-22M3M memang tidak akan mampu menandingi Foxhound, tetapi bomber ini akan mampu membawa rudal lebih banyak.
“Tu-22M3M, di mana Kinzhal akan diuji, dapat membawa hingga empat rudal ini,” kata seorang sumber.
Ahli militer Viktor Murakhovsky mengatakan kepada Sputnik bahwa Tu-22M3M perlu menjalani upgrade serius untuk bisa membawa misil Kinzhal.
“Akan ada peningkatan serius dalam hal radio elektronik dan penguatan beban eksternal, untuk memasang rudal ini,” kata pakar itu.
Murakhovsky mencatat bahwa empat Kinzhal akan memungkinkan Tu-22M3M menjadi lebih efektif dalam mencapai target yang dipertahankan oleh sistem pertahanan maju.
Ahli menambahkan bahwa peningkatan akan memungkinkan penghematan uang dengan merevitalisasi pesawat jenis lama daripada berinvestasi dalam membangun yang baru.