4. Lithuania
Lithuania telah mendistribusikan buku pertahanan sipil untuk warganya yang secara detail memberi petunjuk tentang bagaimana untuk bertahan hidup ketika ada invasi Rusia. Buku petunjuk dilengkapi dengan nomor telepon yang dapat dihubungi ketika warga mencurigai adanya mat-mata Rusia. Negara ini juga berencana untuk memulai kembali wajib militer bagi warganya yang berusia 19-26 tahun.
5. Norwegia
Norwegia secara resmi mengakui Ukraina diduduki secara ilegal oleh Rusia selama kunjungan kenegaraan ke Ukraina pada 18 Oktober 2016. Hal ini menjadikan Rusia marah dan menyatakan Norwegia akan masuk dalam daftar target senjata strategis mereka. Rusia menggunakan kata “strategis” untuk membedakan antara pasukan konvensional dan pasukan berkemampuan nuklir.
Norwegia telah mengundang lebih banyak pasukan NATO, termasuk Marinir AS, untuk melatih di sana. Negara ini juga meningkatkan pengawasan terhadap pesawat Rusia yang terbang di dekat pantainya.
F-16 Norwegia sekarang bersiap 24 jam dan negara ini kembali membuka akses ke pangkalan era Perang Dingin di ujung utara.
6.Polandia
Polandia, yang dianggap sebagai salah satu anggota NATO yang lebih siap perang telah memperingatkan ancaman dari Moskow dalam beberapa waktu. Selama beberapa tahun terakhir, telah memperjuangkan perjanjian keamanan regional dengan negara tetangga dan bekerja keras untuk menginstal kekuatan NATO.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Polandia telah menggenjot pembelian perangkat keras militer baru seperti, kapal selam dan Polandia memproduksi helikopter S-70 untuk pasukan khusus mereka.
7/8. Finlandia/Swedia
Finlandia dan Swedia adalah negara yang selama ini dikenal lebih memilih untuk netral dan menghindari aliansi, tapi agresi Rusia telah mendorong minat mereka dalam perjanjian pertahanan yang terbatas yang akan membuat lebih mudah bagi pasukan NATO untuk menyebarkan kekuatannya ke negara-negara tersebut jika terjadi perang.
Inggris dan AS telah menandatangani masing-masing dua kontrak dengan Swedia dan Norwegia, dan empat perjanjian memiliki rincian yang berbeda. Tapi, hal yang lebih luas adalah bahwa keempat negara ini meningkatkan interoperabilitas mereka dengan mengadakan latihan bersama serta berpartisipasi dalam proyek-proyek penelitian, pengembangan, dan pengadaan senjata.