Kementerian Luar Negeri Rusia sedang memeriksa informasi tentang seorang pilot Soviet yang diduga, yang hilang di Afghanistan ketika pesawatnya ditembak jatuh selama kampanye militer pada tahun 1987. Pria itu dilaporkan ingin pulang, tetapi pihak berwenang perlu mengkonfirmasi identitasnya.
Kepala badan amal perang Rusia, Valery Vostrotin, telah menyatakan seorang pilot Soviet, yang hilang di Afghanistan selama kampanye USSR di Afghanistan pada tahun 1987, masih hidup dan ingin kembali ke Rusia. Pria itu dilaporkan ditemukan di sebuah desa Afghanistan.
Menurut lembaga tersebut bantuan resmi, keuangan, administrasi dan diplomatik diperlukan untuk membantunya pulang. Vostrotin belum mengungkapkan identitas orang yang ditawan tersebut, tetapi memberi tahu Sputnik bahwa pejabat Afghanistan telah dihubungi terkait masalah tersebut. Kedutaan Rusia di Kabul mengkonfirmasi informasi.
Seorang wakil kelompok veteran Battle Brotherhood, Vyacheslav Kalinin, menyebut situasi itu luar biasa, ketika pilot berhasil bertahan hidup, tetapi tidak ada jejaknya dalam 30 tahun terakhir.
Menurut sumber Russia Today, pria itu menghubungi Lembaga Negara Rusia untuk kerja sama kemanusiaan dan rekan-rekannya (Rossotrudnichestvo) melalui sesama warga Afghanistan.
Badan itu, mencari dan memulangkan mantan tentara Soviet sejak pertengahan 90-an, telah menemukan puluhan veteran seperti itu. Banyak dari mereka ditemukan telah masuk Islam, menikah dan tinggal di Pakistan dan Afghanistan.
Sumber di agensi itu berhati-hati, mengatakan identitas pria itu, yang menyebut dirinya pilot Soviet, belum dapat dikonfirmasi, karena terkadang informasi tentang tentara yang baru ditemukan ternyata salah.
Media Rusia Kommersant melaporkan Minggu 3 Mei 2018 bahwa veteran perang tersebut adalah Sergei Pantelyuk, yang pesawatnya jatuh di dekat Bagram. Baik pesawat, maupun perwira itu ditemukan. Dia meninggalkan istri dan anak perempuannya. Yang terakhir, yang belum pernah melihat ayahnya dan saat ini tinggal di Rusia selatan.
Dari 1979 ketika Uni Soviet mengirim pasukannya ke Afghanistan untuk mendukung pasukan pemerintah sampai tahun 1989, ketika mereka ditarik, 125 pesawat Soviet jatuh. Sekitar 300 tentara hilang, dengan hampir 15.000 orang meninggal.