India akan tetap melanjutkan pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia meski telah muncul peringatan dari Amerika.
Sebelumnya dilaporkan Ketua Komite Angkatan Bersenjata Kongres Amerika, William Thornberry, telah memperingatkan bahwa keputusan India untuk membeli sistem rudal S-400 dari Rusia akan mengganggu kerjasama New Delhi-Washington.
Surat kabar Hindustan Times mengutip sumber Kementerian Pertahanan India yang mengatakan tidak mau disebutkan namanya bahwa kekhawatiran Washington tidak akan mencegah New Delhi maju dengan kesepakatannya untuk membeli sistem rudal pertahanan udara jarak jauh tersebut.
Sumber-sumber mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan akan mendekati Komite Kabinet Keamanan (CCS) untuk mendapat persetujuan guna membeli lima unit sistem pertahanan udara S-400 Rusia dengan nilai sekitar US$ 5.5 miliar.
Kementerian Pertahanan, menurut para sumber, tidak menerima instruksi tentang terkait penentangan dari Gedung Putih.
“CCS yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi akan mengambil keputusan akhir bahwa kedua negara telah menyelesaikan negosiasi untuk menutup kesepakatan,” kata sumber-sumber tersebut.
William Thornberry mengatakan niat India untuk membeli sistem S-400 dari Rusia kemungkinan akan “mengancam kemampuan Amerika untuk bekerja secara interoperabel di masa depan.”
Dia menambahkan bahwa akuisisi India terhadap sistem S-400 Rusia juga dapat membebani akses New Delhi ke peralatan militer canggih Amerika, termasuk drone Predator untuk misi pengawasan dan pengintaian, yang dapat digunakan dalam operasi melawan teroris di Pakistan.
Pada awal April, sebuah sumber yang dekat dengan pembicaraan S-400 mengatakan kepada Sputnik bahwa sanksi baru Amerika terhadap eksportir senjata negara Rusia, Rosoboronexport tidak akan mempengaruhi negosiasi antara Rusia dan India mengenai suplai sistem S-400 Triumph ke New Delhi.
Dalam perkembangan terpisah, Vladimir Drozhzhov, wakil direktur Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknik Militer, mengatakan bahwa Moskow berharap kesepakatan S-400 dengan India akan diselesaikan pada kuartal kedua tahun ini.