Kontraktor pertahanan Inggris memasok Israel dengan senjata dalam jumlah yang mencapai rekor terbesar pada tahun 2017.
The Guardian melaporkan Minggu 27 Mei 2018 menurut angka yang disediakan oleh Campaign Against Arms Trade CAAT), pada tahun 2017 Inggris menjual senjata ke Israel senilai 221 juta poundsterling atau sekitar Rp4,2 triliun.
Angka ini menunjukkan peningkatan yang sangat besar dibanding 2016 yang hanya mencapai 86 juta poundsterling atau sekitar Rp1,6 triliun dan 20 juta pounsterling (sekitar Rp375 miliar) pada tahun 2015., Menurut surat kabar itu, daftar itu mencakup peralatan, amunisi senjata kecil, rudal, , weapon sights, dan senapan sniper.
Laporan-laporan ini diterbitkan hanya sebulan sebelum kunjungan lima hari Pangeran William ke Timur Tengah. Pada 24 Juni, Pangeran William memulai perjalanannya, mengunjungi ibukota Yordania, Amman dan Ramallah, ibu kota dari Otoritas Palestina dan kota Yerusalem.
Berita itu muncul di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Palestina dan Israel di sepanjang perbatasan dengan jalur Gaza.
Bentrokan meletus dalam sorotan demonstrasi yang diadakan oleh Palestina sejak 30 Maret. Para demonstran mengklaim hak untuk kembali bagi orang-orang yang terlantar selama perang setelah Israel memproklamasikan diri pada tahun 1948.
Pasukan Israel telah menekan demonstran menggunakan senjata mematikan. Menurut petugas medis Palestina, sejak 30 Maret, setidaknya 115 warga Palestina tewas selama protes, sementara lebih dari 13.300 orang telah terluka.