Presiden Vladimir Putin mengkritik Amerika Serikat karena terus menekan Turki terkait pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia. Menurut Putin sama sekali tidak ada alasan sebuah negara melarang negara lain dalam membeli senjyata
“Turki, sekutu NATO, telah memutuskan untuk membeli sistem pertahanan udara tercanggih di dunia di kelasnya, S-400. Lalu kenapa? Apa itu kejahatan?” kata Putin seperti dikutip oleh Kantor Berita Turki Anadolu di St.Petersburg Jumat 25 Mei 2018. “Ini tentu tidak adil,” Presiden Rusia tersebut menambahkan.
Rusia dan Turki menandatangani perjanjian pinjaman Desember lalu untuk memasok sistem pertahanan udara S-400 ke Ankara. Sebanyak dua baterai S-400 akan dioperasikan oleh militer Turki.
Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo sebelumnya berpendapat senjata itu tidak sesuai dengan pertahanan NATO saat ia berusaha untuk mencegah Ankara untuk membeli sistem rudal tersebut.
Menanggapi pernyataan Pompeo tersebut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy telah memperingatkan bahwa Ankara akan harus menanggapi kemungkinan penundaan Washington pengiriman jet tempur F-35 ke Turki jika itu dilakukan Washington.
Aksoy mengecam RUU Amerika baru-baru ini yang didukung oleh beberapa Senator yang secara khusus menetapkan langkah-langkah untuk menghalangi Ankara membeli pesawat tempur F-35. Aksoy mengatakan langkah itu sebagai “melawan semangat aliansi kita dengan Amerika.”
“Dalam RUU ini, pengiriman F-35 disebabkan karena pembelian S-400. Ini adalah masalah yang berbeda. Dan orang tidak boleh memasukkan apel dan pir dalam keranjang yang sama. Ini bukan program yang dikelola sendiri oleh Amerika. Ini adalah program multinasional dan kami mengharapkan semua orang untuk memenuhi kewajiban mereka, ” katanya. Dia menekankan kepatuhan Ankara pada program tersebut.
Dia mengingatkan bahwa posisi Turki pada S-400 sudah jelas dan bahwa “kerja telah dilakukan untuk menyediakan sistem pertahanan rudal bagi diri kita sendiri.”
Aksoy menunjukkan bahwa wajar saja jika Ankara memutuskan untuk membeli sistem S-400 karena Turki “tidak bisa mendapatkan sistem serupa yang dibangun Eropa dan Amerika.”
Pernyataannya datang setelah Kongres Amerika menyerukan amandemen Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional untuk meminta Pentagon melaporkan status hubungan Ankara-Washington dalam waktu 60 hari.
RUU baru itu menetapkan menghentikan penjualan senjata asing ke Ankara terkait niatnya untuk membeli sistem S-400 Rusia.
Pada akhir April, Asisten Sekretaris Negara Amerika, Wess Mitchell, mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri Kongres bahwa Turki dapat menghadapi sanksi Amerika jika melanjutkan rencana untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia dan itu juga bisa mempengaruhi partisipasi Ankara di program F-35.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menanggapi dengan mengatakan bahwa Ankara akan mengambil langkah-langkah balasan terhadap Washington jika menghalangi pengiriman jet-jet tempur ini. Dia juga menggarisbawahi bahwa Ankara tidak menerima bahasa sanksi dalam diskusi pengiriman sistem pertahanan udara S-400 Rusia dengan mitra NATO-nya.