Sebelumnya dilaporkan bahwa perang melawan teror yang digelar Amerika sejak 2002 telah menghabiskan anggaran mencapai Rp39 triliun lebih. Angka yang diungkap oleh Stimson Center tidak bisa menjadi angka pasti karena sebelumnya muncul berbagai laporan yang berbeda-beda.
Tetapi Perang Teror yang dilakukan pasca serangan 11 September memang menjadi salah satu perang paling mahal dalam sejarah Amerika. Tetapi bukan yang paling mahal. Banyak perang lain yang telah membakar uang Amerika.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi biaya perang. Menggunakan laporan dari Congressional Research Service, 24/7 Wall St yang mengulas perang yang paling mahal dalam sejarah AS, Perang Meksiko-Amerika biayanya hanya US$2,4 miliar atau 1,4% dari PDB pada tahun 1847.
Sementara pengeluaran untuk Perang Dunia II menyumbang hampir 36% dari PDB pada tahun 1945, atau US$ 4,1 triliun. Ini adalah perang yang paling mahal dalam sejarah AS.
Banyak perang di awal sejarah Amerika. Perang Meksiko-Amerika di tahun 1840-an menghasilkan banyak wilayah yang membentuk Southwest masa kini. Demikian pula, Perang Spanyol-Amerika sebelum awal abad ke-20 berakhir dengan kontrol AS terhadap Guam, Puerto Rico, dan Filipina.
Dalam setiap konflik sebelum Perang Dunia II, hampir semua anggaran pertahanan negara dihabiskan untuk konflik langsung yang diklasifikasikan sebagai pengeluaran perang. Sebagai contoh, AS menghabiskan 1,1% dari PDB pada tahun 1899 untuk Perang Spanyol-Amerika, dan hanya 1,5% dari PDB dihabiskan untuk total belanja pertahanan.
Tren sebagian besar berubah pada awal Perang Dingin. Ancaman terus-menerus dari konflik militer memastikan bahwa AS akan siap untuk perang setiap saat, perlombaan angkasa ruang dan persenjataan nuklir menjadi prioritas nasional Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Akibatnya, pengeluaran perang dan anggaran pertahanan mulai menyimpang. Selama Perang Korea, misalnya, biaya perang menyumbang hanya 4,2% dari PDB pada tahun 1952, sementara total belanja pertahanan mewakili lebih dari 13% dari PDB pada tahun yang sama.
Membandingkan biaya perang selama 235 tahun adanya Amerika tentu sulit. Sementara laporan dberusaha untuk mengoreksi inflasi dengan menghitung biaya setiap perang di tahun fiskal 2011 dolar, penyesuaian inflasi tidak memperhitungkan kemajuan teknologi. Sangat mungkin bahwa perang juga menjadi lebih mahal dari waktu ke waktu karena kecanggihan dan biaya teknologi meningkat.
Untuk menentukan perang yang paling mahal dalam sejarah AS, 24/7 Wall St. menggunakan laporan dari Congressional Research Service 2010 berjudul “Costs of Major U.S. Wars.”. Laporan ini tidak termasuk tunjangan veteran, bunga pinjaman yang digunakan untuk membiayai perang, dan bantuan untuk sekutu.
Selain itu, laporan ini mencoba untuk melihat peningkatan belanja militer selama masa perang dan tidak termasuk biaya pemeliharaan tentara di masa damai. Laporan itu juga menyajikan baik biaya militer dan anggaran pertahanan sebagai persentase dari PDB pada tahun pengeluaran perang puncak. Angka biaya perang untuk Perang Melawan Teror yang diperbarui untuk mencerminkan pengeluaran setelah 2010.
Dan berikut lima perang termahal yang pernah dijalani bangsa Amerika sepanjang sejarahnya.
1. Perang Dunia II
Amerika menghabiskan lebih dari US$4 triliun selama pertempuran di Perang Dunia II dan kehilangan lebih dari 400.000 tentara. Keterlibatan AS resmi dimulai pada tanggal 8 Desember 1941, sehari setelah Jepang membom Pearl Harbor.
Amerika secara resmi menyatakan perang terhadap Jerman dan Italia tiga hari kemudian. Setelah menaklukkan sejumlah negara Eropa, Jerman memusatkan perhatiannya pada Uni Soviet. Pada 1944, pasukan Soviet berhasil mengalahkan pasukan Jerman barat.
Pada tanggal 6 Juni 1944, pasukan Sekutu mendarat di pantai Normandia, maju timur ke Eropa, dan membelah Jerman menjadi dua front.
Di Pasifik, ahli militer AS memperkirakan bahwa invasi Jepang kemungkinan akan mengakibatkan korban jiwa yang jauh lebih besar. Presiden Harry Truman memerintahkan sebuah bom atom dijatuhkan di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945.
Bulan sebelumnya, pada Konferensi Yalta pada tahun 1945, Stalin berjanji untuk masuk ke garis depan Pacific dalam waktu tiga bulan dari akhir perang di Eropa. Jika Soviet terlibat dalam kekalahan Jepang.
Untuk mencegah klaim Soviet untuk aset Jepang, dan menegaskan dominasi AS atas Stalin, maka Jepang harus menyerah, Truman memerintahkan bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki pada 9 Agustus, sehari setelah Uni Soviet mendeklarasikan perang terhadap Jepang.
Pada akhir perang, lebih dari 50 juta tentara dan warga sipil telah memberikan hidup mereka, menurut perkiraan konservatif.