Washington telah melarang China berpartisipasi dalam latihan Angkatan Laut bersama di Pasifik dengan menyebut “militerisasi” yang terus berlanjut di Laut China Selatan sebagai alasannya.
“Kami telah menolak Angkatan Laut China ikut dalam latihan Rim of the Pacific (RIMPAC). Perilaku China tidak konsisten dengan prinsip dan tujuan latihan RIMPAC,” kata juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Chris Logan Rabu 23 Mei 2018.
Menurut Pentagon militerisasi fitur-fitur sengketa yang terus berlanjut di Laut China Selatan telah meningkatkan ketegangan dan mengguncang kawasan itu.
Langkah Washington dilakukan setelah Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa pendaratan pembom strategis Angkatan Udara China di beberapa terumbu dan pulau di Laut China Selatan adalah bagian dari latihan udara biasa.
Sebelumnya pada bulan Mei, CNBC melaporkan, mengutip sumber-sumber intelijen Amerika, bahwa China telah memasang rudal jelajah anti-kapal dan sistem rudal permukaan ke udara di tiga pos militernya di Kepulauan Spratly Laut China Selatan yakni di terumbu karang Fiery Cross, Subi dan Mischief.
Penempatan, jika dikonfirmasi, bisa menandai instalasi pertama rudal China di wilayah konflik tersebut. Namun China belum mengomentari klaim ini.
Keputusan Amerika Serikat untuk menolak China ikut dalam RIMPAC ditanggapi Beijing sebagai sikap tidak kostruktif Amerika untuk membangun hubungan baik kedua negara.
“Terkait ketidaksenangan Pentagon terhadap militer China dalam latihan RIMPAC, kami menemukan bahwa langkah ini sangat non-konstruktif, itu juga keputusan yang dianggap enteng, itu tidak membantu untuk saling pengertian antara China dan Amerika Serikat, kami berharap Amerika Serikat akan berubah seperti dari pola pikir negatif,” kata Penasihat Negara China Wang Yi saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo Rabu.
Latihan RIMPAC diadakan setiap tahun sekali. Tahun ini, mereka akan berlangsung 27 Juni – 2 Agustus di perairan dekat negara bagian Hawaii Amerika.