Angkatan Udar Amerika Serikat mengatakan pesawat Joint Surveillance Target Attack Radar System baru yang rencananya akan dibeli merupakan bebek duduk yang sangat rentan dalam perang modern. Pesawat ini diyakini akan bisa ditembak jatuh oleh China atau Rusia pada hari pertama perang.
Sekretaris Angkatan Udara Heather Wilson mengatakan kepada anggota subkomite alokasi pertahanan parlemen Kamis 17 Mei 2018 JSTARS baru tidak akan bisa cukup dekat dalam memerangi militer canggih terutama melawan Rusia.
“Rudal permukaan ke udara Rusia dan China memiliki jangkauan lebih, dan pesawat akan ditembak jatuh di hari pertama konflik,” kata Wilson.
Seperti diketahui sebagai bagian dari anggaran fiskal 2019 yang diusulkan, Angkatan Udara ingin membatalkan program untuk untuk membeli 17 pesawat baru seukuran Boeing 707 untuk menggantikan E-8C JSTARS yang ada.
Tetapi beberapa anggota parlemen tidak senang dengan rencana itu, dan memasang blokade untuk menahannya.
Wilson malah menawarkan jalan tengah dengan menggabungkan alternatif Angkatan Udara, yang akan memadukan data dari kombinasi platform berawak, tak berawak dan berbasis ruang angkasa. Tapi, katanya, biayanya akan lebih mahal miliaran dolar.
“Pertanyaannya bisakah kita melakukan keduanya?” Kata Wilson sebagaimana dilaporkan Air Force Times Minggu 20 Mei 2018.
“Kita dapat mengganti JSTARS, dan juga membangun sistem manajemen pertempuran lanjutan yang dapat beroperasi di lingkungan yang diperebutkan. Ya, kita bisa melakukan keduanya, tetapi biayanya sekitar U$ 7 miliar lebih banyak dari yang kami usulkan dalam anggaran kami. ”